SEORANG perempuan Jerman 96 tahun tersangka kejahatan Nazi, Irmhgard Furchner, kabur menjelang sidang perdananya pada Kamis (30/9).
Furchner dituduh terlibat dalam pembunuhan 11.412 orang pada 1943 sampai 1945. Saat itu, dia berusia 18 tahun dan bekerja sebagai juru ketik di kamp konsentrasi Stutthof.
“Terdakwa sedang dalam pelarian. Dia meninggalkan rumahnya pagi-pagi sekali dengan taksi menuju stasiun metro,” kata juru bicara pengadilan distrik Itzehoe Jerman, Frederike Milhoffer, seperti dikutip Reuters.
Milhoffer mengatakan perintah penangkapan sudah dikeluarkan pengadilan. Sampai saat ini, keberadaan Furchner belum diketahui aparat berwenang.
Tuduhan tidak dapat dibacakan kecuali Furchner hadir di pengadilan secara langsung. Ia menghadapi persidangan di pengadilan khusus remaja karena kejahatan yang didakwa kepadanya terjadi ketika ia masih muda.
Furchner adalah satu dari beberapa warga lansia berusia 90 tahun ke atas yang telah didakwa atas kejahatan Holocaust.
Der Spiegel melaporkan Furchner bertugas menyalin perintah eksekusi yang didiktekan komandan kamp Paul-Werner Hoppe. Komandan kamp tersebut telah dihukum karena terlibat pembunuhan pada 1955.
Media Jerman itu juga melaporkan bahwa Furchner telah menulis surat kepada hakim yang meminta untuk diadili secara in absentia. Namun, hukum Jerman tidak mempraktikan pengadilan dengan cara tersebut.
Sekitar 65.000 orang tewas di kamp konsentrasi di dekat Gdansk, Polandia antara 1939 sampai 1945. Beberapa penyebabnya antara lain kelaparan dan penyakit.
Beberapa korban meninggal berasal dari kelompok tawanan perang dan orang-orang Yahudi yang terperangkap dalam perang pemusnahan Nazi.