HARGA minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) bergerak naik pada perdagangan sejak Senin pagi (4/10/2021). Tingginya permintaan menjadi pemantik utama melejitnya harga CPO.
Sekitar pukul 10:06 WIB, harga CPO di Bursa Malaysia tercatat MYR 4.531/ton. Naik 0,58% dari posisi akhir pekan lalu. Harga CPO masih menjalani tren bullish.
Dalam sepekan terakhir, harga naik 3,12% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, kenaikannya adalah 4,52%.
Peningkatan permintaan membuat harga CPO terangkat. Mengutip Reuters, impor CPO India pada September 2021 mencapai 1,4 juta ton.
Naik dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sekaligus menjadi rekor tertinggi.
“Lonjakan impor disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang menurunkan bea masuk,” ujar Sandeep Bajoria, CEO Sunvin Group, Selasa (5/4/2021).
Akhir Juni lalu, pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi memutuskan untuk menurunkan bea masuk CPO dari 10% menjadi 2,5%.
Hal ini ditempuh agar harga produk olahan CPO turun sehingga tidak menggerus daya beli rakyat Negeri Bollywood.
Jelang akhir tahun, konsumsi rumah tangga di India mencapai puncaknya karena ada perayaan hari besar seperti Diwali dan Dhanteras.
Menurunkan bea masuk CPO akan membuat harga produk olahannya (minyak goreng, mentega, sabun mandi, dan sebagainya) akan ikut turun. Dengan begitu, rumah tangga punya daya beli yang kuat.
Biasanya India mengandalkan minyak kedelai sebagai pengganti CPO. Namun tahun ini cuaca tidak bersahabat, hujan dengan intensitas tinggi membuat panen kedelai terhambat.
Kenaikan harga CPO akan membawa dampak positif kepada Indonesia. Sebab, Indonesia adalah negara produsen dan eksportir CPO terbesar dunia.
Saat harga CPO naik, apalagi permintaan juga tinggi, maka Indonesia akan menikmati hasil yang luar biasa.