JAKARTA – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria membela Anies Baswedan soal dugaan koleganya itu dijegal untuk kembali maju di periode kedua memimpin Ibu Kota.
Riza irit bicara saat ditanya ihwal tudingan itu. Menurut dia, pelaksanaan pilkada, terlebih pilpres masih cukup jauh hingga 2024. Dia meminta semua pihak menghormati setiap proses demokrasi, dan mengurangi hiruk pikuk dunia politik.
“Jadi saya tidak ingin komentar terkait masalah politik, apalagi pilkada, apalagi pilpres, terlebih lagi masih jauh, 2024,” kata Riza, Sabtu (9/10).
Politikus Partai Gerindra itu menyayangkan narasi para pihak yang gencar bertikai soal pencalonan pilpres. Padahal, Presiden Joko Widodo belum lama dilantik untuk periode kedua.
Ia meminta semua pihak saat ini mendukung Jokowi, yang selama ini juga telah mendukung program di DKI Jakarta.
“Mari kita bekerja, mendukung Pak Jokowi dengan berbagai kebijakannya. Pemerintah pusat mendukung Pak Anies di Jakarta, membangun Jakarta. Mari kita dukung pemimpin-pemimpin di seluruh Indonesia,” kata dia.
Hal itu disampaikan Riza merespons pernyataan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi yang meminta Anies dan pendukungnya berhenti membuat narasi seolah-olah pemilu serentak 2024 sengaja dibuat untuk menjegal Anies.
Menurut Pras, sapaan akrabnya, pelaksanaan pemilu serentak 2024 adalah amanat Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 yang disahkan sebelum Anies menjadi gubernur.
Sebagai informasi, merujuk undang-undang tersebut, Anies akan mengakhiri masa jabatannya sebagai gubernur pada 2022.
Sebab, pilkada baru akan digelar pada 2024 bersamaan dengan pileg dan pilpres. Untuk mengisi kekosongan posisi yang ditinggalkan, pemerintah akan menunjuk penjabat sementara.
Meski begitu, Anies juga sempat mengungkap rencananya usai mundur sebagai Gubernur pada 2022 mendatang.
Dia mengaku, semula memang akan melalukan kampanye di tahun terakhir pemerintahannya di DKI. Namun, niat itu terpaksa ia urungkan sebab pilkada baru akan digelar dua tahun berikutnya.
Anies sendiri dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2017. Artinya, masa jabatan 5 tahun Anies akan selesai pada Oktober 2022.
“Dulu rencananya nanti tahun terakhir baru mulai kampanye, ternyata nggak ada pilkada tahun depan. Jadi ya sudah, kita kerja terus aja, nggak ada kampanye tahun depan,” papar Anies di workshop nasional DPP PAN di Bali, Senin (4/10).