JAMBI – Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin (UIN STS) Jambi berhasil mencatatkan namanya di peringkat 72 sebagai top universitas Indonesia pada tahun 2021.
Rektor UIN STS Jambi, Prof Su’aidi mengatakan, peringkat ini diperoleh berdasarkan data yang diumumkan salah satu lembaga pemeringkat universitas ‘UniRank’.
Berdasarkan data yang dirilis UniRank ‘Top Universities in Indonesia’ sebanyak 576 lebih universitas masuk ke dalam kategori tersebut dan salah satunya adalah kampus lokomotif perubahan, UIN STS Jambi.
“Alhamdulillah UIN Sutha kembali membuat torehan prestasi, dengan meningkatnya peringkat kita dari tahun lalu,” ujarnya.
Diakui Rektor, pada tahun 2020, UIN Sutha berada pada peringkat 271 dan tahun ini naik ke peringkat 72.
“Ini dahsyat, kita melompati 199 universitas top di Indonesia,” sebutnya.
Sementara itu tingkat Kementerian Agama, UIN Sutha berada pada peringkat 12 dari 23 PTKIN, yaitu UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Syarif Kasim Riau, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Alauddin Makasar, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Raden Intan Lampung, UIN Sumatera Utara, UIN Ar Raniry Aceh, dan UIN Sutha Jambi.
Dengan meningkatnya peringkat UIN Sutha bersanding dengan kampus-kampus top di Indonesia. “Semoga kita semua bisa terus konsisten dan meningkatkan prestasi-prestasi kita dibidang lainnya, “tegas Rektor.
Pemeringkatan UniRank tersebut untuk memberikan gambaran global berdasarkan kunjungan dan popularitas laman web perguruan tinggi dan popularitas tautan yang berkualitas.
Ada 3 kriteria utama sebuah perguruan tinggi dapat diikutsertakan dalam penilaian Unirank . Pertama, terakreditasi oleh badan akreditasi nasional atau daerah setempat. Misalnya, di Indonesia oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
Kedua, PT yang menyediakan pendidikan tingkat Strata 1 (sarjana) dan/atau Pascasarjana, baik tingkat Master (S2) atau Doktoral (S3).
Terakhir, PT yang dinilai menerapkan sistem pendidikan secara langsung dengan bertatap muka, atau lebih dikenal sebagai sistem tradisional, format pendidikan di kelas yang mempertemukan dosen dan mahasiswanya.
Artinya, proses pembelajaran dilakukan secara offline dengan fasilitas-fasilitas gedung sebagai sarana pertemuannya.