JAMBI – Dalam rangka memperingati Hari Habitat Se-dunia, 7 Oktober 2021, Pewarta Foto Indonesia (PFI) bekerjasama dengan Hutan Harapan mengadakan lomba foto jurnalistik
Bertajuk “Cerita Hutan dalam Foto” yang digelar sejak 12 Oktober hingga 31 Oktober 2021.
Lomba ini merupakan rangkaian acara dengan pelatihan yang sudah digelar sejak Senin, (11/10) yang bertempat di aula SMAN 1 Batanghari.
Pelatihan Foto Jurnalistik ini bertujuan pada peningkatan kesadaran generasi muda khususnya pelajar pada upaya pemulihan hutan serta biodiversity yang ada di dalamnya.
Adam Aziz, Direktur PT Restorasi Ekosistem selaku pengelola hutan harapan menyebutkan kewajiban menanam dan melindungi hutan menjadi tujuan mulia sebagai manusia.
“Menjaga hutan itu kewajiban, karena kita yang butuh bukan karena hutan yang butuh. Kita yang membutuhkan oksigen untuk bernapas, air untuk minum serta dalam ajaran agama pun tertuang, kewajiban menanam amatlah penting, sehingga tertuang, bahwa menanam itu adalah ibadah,” katanya.
Hutan Harapan merupakan kawasan hutan daratan rendah yang tersisa di Sumatra, yang miliki kekayaan hayati yang tinggi.
Hutan Harapan adalah habitat penting bagi 26 spesies langka dan kritis, yang sebagian besar dilindungi hukum Indonesia, termasuk harimau sumatra, gajah sumatra, tapir, ungko, anjing hutan, trenggiling, berbagai jenis burung serta aneka jenis tumbuhan endemis lainnya.
Di samping itu, Hutan Harapan sebagai rumah bagi 228 keluarga Batin Sembilan. PT Reki mendapat amanah dari pemerintah untuk mengelola hutan produksi seluas 98,555 ha, disebut Hutan Harapan yang berada di Provinsi Sumsel dan Jambi.
Lomba tersebut mengambil tema spesifik diantaranya, menggambarkan kondisi hutan, satwa, tanaman yang ada hutan, serta cerita inisiatif masyarakat dan kelompok dalam upaya pemulihan kawasan hutan.
Sementara itu Irma Tambunan, penasihat PFI Jambi sekaligus Jurnalis Harian Kompas menyatakan lomba foto jurnalistik ini menjadi komitmen penyelamatan hutan bagi generasi muda, khususnya pelajar yang peduli dengan keberadaan hutan dan komitmen menjaganya.
“Fotografi jurnalistik berbeda karena memiliki nilai berita dan dipublikasi. Isu lingkungan kerap menjadikan beberapa foto jurnalistik mendapatkan penghargaan dalam berbagai perlombaan. Jadi kakak berharap adik-adik bisa mengoptimalkan kemampuannya dalam pelatihan ini,” katanya.
Pewarta Foto Indonesia Jambi, sebagai satu-satunya organisasi pewarta foto yang ada di Jambi diharapkan mampu memberikan muatan foto jurnalistik dan pengayaan materi fotografi pada generasi muda.
Pelatihan tidak hanya memaparkan terkait foto jurnalistik dasar, tetapi juga praktik di sekitar sekolah. Para peserta diminta mengambil satu foto, kemudian diberi masukan oleh pemateri M Ridwan, Plt. Ketua PFI Jambi.
Adapun syarat dan ketentuan lomba, yakni harus hasil karya sendiri dan belum pernah di publikasikan.
Foto harus sesuai tema. Peserta diperbolehkan mengedit foto sebatas, cropping, level, brightness, contras, curve, simpel color, grading dan saturation.
Kemudian peserta disyaratkan wajib mengikuti IG @pfijambi dan @hutanharapan dan memposting ke akun sosial media pribadi/peserta dan hanya satu foto karya yang boleh dilombakan, akun tidak diprivate/dikunci dan mentag IG @pfijambi dan @hutanharapan.
Karya foto yang dilombakan juga wajib mengirimkan satu foto ke email [email protected] dalam ekstensi JPG dan berisikan data EXIF , tanpa alas, border/frame, watermark, maupun unsur non fotografi lainnya.