JAKARTA – Pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Istana Negara, mensinyalkan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Subianto membutuhkan Puan Maharani dalam menatap kontestasi Pilpres 2024.
Begitu analisa yang disampaikan Direktur Eksekutif Median Rico Marbun soal pertemuan Prabowo dan Megawati yang juga dihadiri Puan Maharani.
“Menurut saya, sekarang ini Prabowo lebih membutuhkan Puan, ketimbang sebaliknya,” kata Rico Marbun, belum lama ini.
Dikatakan Rico, posisi Prabowo saat ini memang dituntut lebih aktif dalam melakukan pendekatan dengan PDIP yang memang menyiapkan Puan sebagai calon presiden.
Bukan tanpa alasan, kata dia, hadirnya Jenderal Andika Perkasa yang baru saja dilantik menjadi Panglima TNI bisa menjadi salah satu pengubah peta permainan dalam menyusun koalisi ataupun pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
“Dalam diri Andika tergabung tiga unsur sekaligus yang bisa memperkuat legitimasi, yakni militer, Jawa dan Islam,” terangnya.
Jika Prabowo pasif, lanjut Rico, PDIP bisa jadi justru memasangkan Puan Maharani dengan Andika Perkasa di 2024. Terlebih, PDIP memungkinkan berlaga tanpa koalisi di Pilpres nanti.
“Jadi Andika-Puan atau Puan-Andika itu bisa menjadi alternatif dari Prabowo-Puan,” pungkasnya.
Diceritakan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, pada saat itu Prabowo datang menghampiri Megawati yang tengah berada di ruang VVIP di Komplek Istana Negara disela prosesi pelantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
“Saya lihat Pak Prabowo berjalan cepat menuju tempat Bu Mega. Lalu saya sampaikan ke Ibu, ada Pak Prabowo. Ibu Mega lalu menunggu, bersalam sapa dengan hangat, dan kemudian masuk ke ruangan VVIP bersama, dengan Mas Pramono Anung dan saya dampingi,” kata Hasto kepada wartawan, Kamis (18/11).
Di tengah perbincangan, kata Hasto, Puan Maharani juga turut bergabung. Pembicaraan pun mulai membahas soal dinamika politik kebangsaan di Indonesia belakangan ini.
“Di situlah pembahasan berlangsung hangat. Tentu saja terkait politik kebangsaan, dan berbagai dinamika politik nasional,” katanya tanpa menjelaskan detail apa yang dibahas di ruangan itu.