Kualatungkal, AP – Kejahatan pencurian secara paksa diatas kendaraan bermotor, khususnya di dalam Kota Kualatungkal nampaknya kian meresahkan. Selain menjadi momok dan teror bagi masyarakat khususnya kaum ibu-ibu rumah tangga, aksi jambret terjadi hampir setiap hari pada saat sore dan malam hari.
Beberapa kasus jambret yang terjadi, tak pandang usia, tak cuma harta benda yang dirampas, pelaku jambret tak memikirkan keselamatan korban. Yang diincar kebanyakan kaum hawa yang membawa tas, handphone (HP) perhiasan emas, gelang atau kalung menjadi ladang empuk.
Pada Jum’at pekan kemarin sekitar pukul 18. 30 WIB, aksi jambret terjadi di Jalan Beringin, Kelurahan Patunas, tepatnya depan Gang Tegal Ireng Kota Kualatungkal.
Korbannya adalah Heni Rahayu (45), Warga BTN Parit Dua Kualatungkal, yang merupakan pegawai kantor Imigrasi. Akibat aksi jambret, korban saat ini harus menjalani perawatan di Rumah sakit Daut Arif Kualatungkal akibat luka yang diderita.
Dari keterangan keluarga korban yang merupakan adik korban kandung korban, Delta, saat korban diketahui mengalami penjambretan, korban sempat mendapat pertolongan dari warga setempat sebab, salah satu pejalan kaki sempat berteriak melihat kejadian tersebut.
Tidak beberapa lama kejadian, warga berinisiatif membawa korban ke Rumah sakit untuk mendapat perawatan, diperjalanan, korban mendadak pingsan dan muntah.
“Kakak saya sudah sadar, tapi belum bisa di tanya, jadi kata perawat pasien harus istirahat dulu. Yang jelas kami keluarga sempat cemas dan khawatir,” tuturnya saat disambangi di Rumah sakit Daud Arif Kualatungkal.
Sementara Junaidi keluarga korban juga mengatakan, dari luka yang dialami korban dan Tas korban yang masih ada, korban sempat memberikan perlawanan saat aksi penjambretan berlangsung. Namun akibat luka di bagian siku tangan sebelah kanan, memar dipinggul dan lebab di bagian kepala yang diduga akibat terjatuh dari motor, korban terpaksa harus menjalani rawat inap.
“Tapi kondisinya sudah siuman dan berangsur membaik, hanya saja belum bisa berbicara banyak, yang jelas nampak masih trauma dan sok berat,” terangnya.
Ia dan pihak keluarga berharap, pihak kepolisian dapat membekuk para pelaku penjambretan yang membuat masyarakat khawatir. Penjambretan juga sudah meresahkan masyarakat Kualatungkal terutama para ibu-ibu rumah tangga. “Semoga polisi bisa menangkap pelaku secepatnya,” tukasnya.
Sementara, Kapolres Tanjabbar AKBP Agus Sumartono, SIK, SH, MH beberapa waktu lalu mengatakan, kasus penjambretan menjadi perhatian khusus pihaknya, seiring meningkat tajamnya kasus kriminal di jalanan tersebut. Sebagai langkah awal, Polres Tanjabbar akan meningkatkan intensitas patroli tim pemburu jambret.
“Kita sudah perintahkan, dari seluruh lini, mulai dari polres maupun polsek-polsek, termasuk Binmas yang ada untuk meningkatkan patroli di wilayahnya, serta juga menempatkan polisi yang berpakaian seragam di tengah keramaian masyarakat untuk meminimalisir terjadinya kejahatan,” ujarnya.
Kepolisian, lanjutnya, mengimbau dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga keamanan di sekitar lingkungan warga. Selain itu agar masyarakat yang menjadi korban melapor ke polisi sehingga banyak sedikit ciri atau tanda-tanda pelaku jambret ini polisi mendapatkan gambaran. “Pengungkapan kasus akan terus secara represif ditingkatkan,” ucap AKBP Agus.
Hingga berita ini diterbitkan, korban Heni Rahayu masih mendapat perawatan di rumah sakit Daut Arif Kuala tungkal. Sedangkan dari impormasi yang dihimpun, kejadian serupa juga menimpa warga di jalan Aneka Kualatungkal Saptu sore. her