MINYAK goreng, yang berasal dari lemak tumbuhan atau lemak hewan yang dimurnikan, merupakan salah satu kebutuhan dapur yang paling penting di Indonesia. Hampir semua makanan yang kita jumpai melewati proses pengolahan dengan minyak goreng, meski sedikit.
Sampai saat ini, minyak kelapa sawit masih menjadi jenis minyak goreng yang paling banyak digunakan di Indonesia untuk kebutuhan memasak, baik dalam menggoreng, menumis atau deep fried. Namun, tahukah Anda ada jenis minyak goreng alternatif lainnya yang bisa menjadi pengganti minyak sawit?
Berikut ini beberapa minyak goreng yang bisa dijadikan pengganti dari minyak sawit.
Minyak Goreng Alternatif Selain Minyak Sawit
1. Minyak Wijen
Minyak wijen seringkali ditemui dan digunakan untuk masakan-masakan ala China karena rasanya yang kuat. Minyak wijen memiliki titik asap yang tinggi sehingga bisa digunakan sebagai minyak goreng pengganti minyak sawit untuk resep masakan dengan panas api yang tinggi.
2. Minyak Kelapa
Minyak kelapa dihasilkan dari olahan kelapa yang bisa digunakan untuk memasak makanan dengan suhu hangat hingga suhu tinggi karena memiliki kestabilan pada panas yang tinggi. Namun, minyak kelapa tidak akan cepat panas pada suhu yang tinggi.
Selain itu, minyak kelapa juga memiliki wangi yang harum sehingga cocok untuk dijadikan bahan membuat kue. Perlu diketahui, 92 persen kandungan minyak kelapa adalah lemak jenuh dan tahan terhadap oksidasi.
Hal ini membuat minyak kelapa bisa dijadikan sebagai minyak goreng alternatif pengganti minyak sawit yang stabil. Namun, disarankan untuk menggunakan minyak kelapa ketika menggoreng dangkal karena titik asapnya yang rendah.
3. Minyak Kanola
Minyak canola adalah minyak yang berasal dari tanaman kanola dengan titik asap yang tinggi sehingga cocok digunakan ketika menggoreng ringan.
Ada beberapa penelitian yang mencantumkan bahwa minyak kanola mampu meningkatkan sensitivitas insulin. Ini artinya minyak kanola sebagai minyak goreng alternatif pengganti minyak sawit mampu membantu mengurangi kadar kolesterol dibandingkan sumber lemak lainnya.
4. Minyak Alpukat
Minyak alpukat adalah minyak yang berasal dari buah alpukat dan tidak mengalami pemurnian. Minyak alpukat bisa digunakan untuk menggoreng ringan karena memiliki kandungan lemak tak jenuh tunggal yang tinggi, sehingga minyak alpukat akan stabil ketika dipanaskan.
Walaupun minyak alpukat bisa dijadikan alternatif untuk pengganti minyak sawit, disarankan untuk menggunakan minyak alpukat sebagai minyak tumisan.
5. Minyak Zaitun
Minyak zaitun atau yang sering dikenal dengan olive oil adalah minyak yang dihasilkan dari ekstraksi buah zaitun. Jenis minyak zaitun yang digunakan untuk memasak yaitu olive oil biasa dan extra virgin olive oil. Minyak zaitun memiliki titik asap yang relatif rendah. Sehingga sebaiknya ketika memasak dengan minyak zaitun, gunakanlah api yang kecil menuju sedang.
Di dunia kuliner, minyak zaitun digunakan sebagai minyak serbaguna dan minyak sehat yang bisa disantap langsung. Untuk jenis extra virgin olive oil biasanya digunakan sebagai campuran salad.
6. Minyak Bunga Matahari
Sesuai dengan namanya, minyak alternatif ini berasal dari bunga matahari yang diproses. Minyak bunga matahari memiliki titik asap yang tinggi dan memiliki rasa yang cukup kuat sehingga cocok jika digunakan untuk menggoreng makanan.
Namun, jangan terlalu berlebihan dalam mengonsumsi minyak bunga matahari karena di dalamnya terdapat kandungan omega-6 yang cukup tinggi, sehingga bisa menyebabkan peradangan pada tubuh.
7. Minyak Kacang
Terakhir ada minyak kacang yang mengandung lemak nabati dan bisa membantu menurunkan kolesterol, menjadikan minyak ini cukup baik untuk kesehatan jantung.
Selain itu, minyak kacang memiliki titik asap yang tinggi sehingga bisa digunakan untuk berbagai jenis sajian yang digoreng, panggang dan tumis.