JATENG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng mengklaim, tembok Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar yang ditendang Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat sidak di sekolah itu sudah sesuai spesifikasi proyek.
Tembok tersebut sejak awal didesain menggunakan material berupa kalsiboard.
“Ini hanya untuk estetika. Yang di bagian jendela dan (tembok) bawah dirapikan seperti itu. Jadi bukan bagian (tembok) yang pokok,” ungkap Kabid Pembinaan SMA Disdikbud Jateng, Syamsudin Isnaini, Selasa (1/2).
Syamsudin menambahkan, seluruh hasil pekerjaan juga sudah sesuai kontrak.
“Hanya saja ini masih dalam masa pemeliharaan, sehingga kami lakukan penyesuaian.”
Ia menerangkan, usai disidak Ganjar pada Minggu (30/01/2022), bagian tembok di bawah jendela tersebut langsung diperbaiki pekerja.
“Sejak Minggu sore kami sudah berkoordinasi dan turun lagi ke lapangan pada hari ini. Sejak kemarin pelaksana juga sudah bergerak,” jelas Syamsudin.
Penggantian material tembok dari kalsiboard menjadi batu bata yang diplester semen, juga dilakukan pekerja.
Perbaikan dilakukan pula di dalam ruangan dan lantai 2. Syamsudin memaparkan, kontraktor sudah melakukan serah terima sementara pekerjaan (PHO) kepada Disdikbud Jateng pada awal Desember 2021.
“Untuk 180 hari ke depan masih dalam pengawasan. Jadi manakala ada pekerjaan yang kurang sempurna, bisa dilakukan perbaikan. Sejak Desember kami juga masih melakukan pengecekan,” terang dia.
Untuk diketahui, pembangunan tahap pertama SMA Negeri Tawangmangu dimulai Juni 2021 hingga Desember 2021. Untuk keperluan proyek tersebut, Pemprov Jateng telah mengucurkan dana sekitar Rp 5,1 miliar.
Kepala Disdikbud Jateng, Uswatun Hasanah, memastikan jika semua keluhan Ganjar terhadap kualitas bangunan tersebut sedang diperbaiki.
“Pada prinsipnya saat ini masih dalam masa perawatan. Jadi masih ada space waktu untuk melakukan pembenahan,” tegas dia.
Menurut Uswatun, Disdikbud Jateng selalu melakukan tindakan preventif sebagai antisipasi penyelewengan proyek tersebut.
Caranya dengan melakukan pengecekan hasil pekerjaan secara rutin. Sebelumnya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo marah usai melihat hasil pembangunan SMA Negeri Tawangmangu, Minggu (30/01/2022).
Ia menganggap, kualitas sejumlah bagian bangunan hasil pengerjaan proyek itu tidak sempurna.