Kualatungkal, AP – Sungguh malang nasib Herlia Siswa Kelas Xl SMKN 1 Kualatungkal, sosok pelajar pendiam dan berprestasi ini terpaksa harus meninggalkan pelajaran di sekolah karena penyakit tumor ganas di leher kirinya yang diderita selama beberapa tahun belakangan.
Dengan penyakit yang dideritanya, Herlia tak dapat menikmati masa indahnya, bercanda ria bersama teman-temannya. Sebab, penyakit tumor ganas yang diderita kian membesar dan semakin berat hingga menganggu aktivitasnya sehari-hari.
“Kalau untuk begerak terasa berat,” tutur Herlia saat di kunjungi Kepala Sekolah SMKN 1 Kualatungkal, Marfendra didampingi TU SMAN 2, Firdaus di kediamanya di Jalan Kelapa Gading Kelurahan Tungkal Harapan, Senin (31/10).
Dengan Nada sedikit pelan, dangan raut wajah yang nampak putus asa, Herlia yang saat itu didampingi ibu dan neneknya, menceritakan kesedihanya karna tak mampu mengikuti pelajaran di sekolah seperti teman temanya yang lain.
“Saya kasihan lihat orang tua saya, akibat penyakit ini orang tua saya habis-habisan gimana caranya bias mengobati untuk menyembuhkan saya,” ungkap Herlia terbata-bata.
Orang tua Herlia juga nampak tak sanggup membendung air mata saat anaknya menceritakan kesulitan yang dialami. Sebagai orang tua, tentunya ingin anaknya sehat, terus berusaha dengan berbagai cara agar anaknya dapat sehat dan bias sekolah lagi.
“Berbagai upaya untuk menyembuhkan penyakit Herlia telah dilakukan, baik pengobatan secara medis, Herbal dan paranormal. Namun hasilnya belum juga ada bahkan benda bulat bentuk memar yang menempel di leher anak bungsunya semakin hari semakin membesar,” tutur Ibunya Herlia dengan tatapan kosong.
Ibu Herlia mengaku hanya mampu beli obat dan memeriksa kondisi kesehatan anaknya dengan seadanya, karena tidak punya biaya, suami atau ayah dari Herlia hanya bekerja sebagai tukang perbaikan pompong.
“Selama ini biaya pengobatan Herlia di bantu oleh pihak sekolah, saya sebagai orang tua Herlia dan keluarga mengucapkan yang paling dalam kepada kepala sekolah SMKN 1, kini untuk beli obat anaknya terpaksa stop dulu, karna lagi cari biayanya. Mau tidak mau karena tidak ada biaya,” jelasnya.
Simpati para siswa dan majelis guru hingga saat ini jelas membantu Ia dan keluarganya. Tak hanya pihak keluarga bahkan Herlia masih mengharapkan uluran tangan para Dermawan yang peduli membantu menyembuhkan penyakit yang dideritanya.
Sementara kepala sekolah SMKN 1 Marfendra terus memberikan semangat dan motivasi kepada Herlia anak didiknya.
“Herlia jangan dulu pikirkan pelajaran di sekolah, fokus saja dulu berobat agar herlia cepat sehat,” ungkap Marfendra.
Marfendra juga mengatakan, bahwa Herlia merupakan salah satu siswa yang rajin dan pintar bahkan banyak memiliki prestasi di sekolah. Walaupun dengan kondisi seperti ini, Herlia tetap ingin masuk sekolah.
“Atas kebijakan pihak sekolah Herlia jangan dulu masuk sekolah biarkan ia fokus berobat dan istirahat. Saya sebagai kepala sekolah dan atas Nama majelis guru dan siswa SMKN l Kualatungkal terus berupaya semaksimal mungkin berusaha untuk membantu Herlia, dan kita mendoakan semoga Herlia cepat sehat dan bisa kembali melanjutkan pendidikan,” tukasnya. her