JAMBI – Sebanyak 206 orang siswa SMAN Titian Teras H. Abdurrahman Sayoeti di Jambi terkonfirmasi positif.
Dinas Pendidikan Provinsi Jambi langsung mengambil langkah cepat. Bagi siswa yang hasil swabnya dinyatakan negatif dikembalikan ke rumah dan isolasi mandiri selama 10 hari kedepan.
Serta bekerjasama dengan dinas kesehatan setempat untuk terus melakukan tracing.
“Setelah berkoordinasi dengan kepala sekolah untuk meminimalisir kasus, SMAN Titian Teras diliburkan. Karena Covid-19 melonjak, tempat isolasi menjadi penuh,” ujar Kadis Pendidikan Provinsi Jambi, Varial Adhi Putra, Kamis (17/2).
Pengamat Kebijakan Publik di Jambi Nasroel Yasier menyesalkan munculnya klaster Covid-19 di sekolah semi militer tersebut.
Menurut Nasroel, karakteristik virus varian Omicron sangat cepat menyebar, seharusnya sejak awal pemerintah maupun pihak sekolah menutup sementara aktivitas siswa dan rutin melakukan penyemprotan disinfeksi untuk pencegahan penularan.
“SMAN Titian Teras enggan belajar dari kejadian yang terjadi sebelumnya di sekolah lain,” ujar Nasroel pada Jumat (18/2).
Seperti masa bodoh. Ia juga heran mengapa justru diisolasi di sekolah berasrama tempat mereka terkena wabah.
“Sangat kita sesalkan, kenapa tidak langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Raden Mattaher atau ke tempat lain yang sudah terjamin penanganannya, tujuannya untuk mengendalikan penyebaran. Ini sungguh aneh, diisolasi di tempat mereka kena wabah,” jelasnya.
Bagi Nasroel, penanganan seperti sekarang sangat berisiko menjadi sarang penularan. Efek yang terjadi tidak hanya semakin bertambahnya jumlah siswa, tapi juga tenaga pengajar, bahkan masyarakat luas.
Ia pun meminta Satgas Penanganan Covid-19 agar segera mengedepankan aksi penyelamatan. Perlunya peningkatan perawatan secara intensif.
“Pengelola sekolah SMA Titian Teras harus bertanggung jawab dengan kejadian luar biasa ini,” tegas Nasroel.
Peningkatan kasus di SMAN yang berada di Kabupaten Muarojambi itu, menurutnya lagi, juga menjadi pengingat bagi seluruh sekolah lain. Sehingga bisa melakukan penindakan awal ketika terjadi kasus.
Vaksinasi membentuk kekebalan tubuh dianggapnya masih kurang. Virus masih bisa menjangkit. Maka protokol kesehatan masih tetap harus kencang dilaksanakan.
“Saya harap semua pihak, terlebih kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bisa lebih arif menyikapi kejadian SMAN Titian Teras ini,” ucap Wakil Ketua Pengurus Muhammadiyah Provinsi Jambi ini.
Sementara itu, Wakil Ketua Satgas Covid-19 Muarojambi AKBP Yuyan Priatmaja menyebutkan, jumlah siswa kembali melonjak menjadi 206 orang. Tidak menutup kemungkinan terus bertambah.
“Sekarang daftar tunggu menjadi 60 orang,” ujarnya.