JAMBI – Direktorat Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jambi menegaskan kepada para distributor maupun produsen minyak goreng agar jangan mencoba menimbun barang.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Jambi Kombes Pol Christian Tory menegaskan pihaknya bersama Satgas pangan Provinsi Jambi telah mengecek langsung dua tempat yang pertama distributor dan kedua produsen minyak goreng yang ada di Jambi.
“Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meyakinkan akan ketersediaan minyak goreng di wilayah Jambi dan sekitarnya” katanya, Minggu (20/2).
Pihaknya juga berpesan kepada distributor untuk segera menyalurkan sesuai dengan kewajiban mereka, untuk menyalurkan ke masyarakat.
Jangan sampai ada istilahnya penimbunan atau menyimpan sehingga terjadi kelangkaan minyak goreng di masyarakat.
“Jangan sampai nanti mereka juga ada istilahnya bermain, menyembunyikan dari produsen maupun dari distributor sudah menyalurkan tetapi dari toko-toko ritel maupun pasar dan sebagainya justru bermain spekulasi, katanya.
Dengan ini diingatkan bahwa apabila itu memang ditemukan, pihaknya akan melakukan tindakan penegakan hukum.
Selain itu, dirinya juga berpesan kepada masyarakat apabila di daerahnya atau di sekitarnya ditemukan kelangkaan minyak goreng, agar segera melaporkan hal tersebut kepada Satgas Pangan Provinsi Jambi.
“Kami sudah punya tim Satgas pangan yang selalu setiap hari mengecek kebutuhan ketersediaan bahan pokok, bahan pangan untuk masyarakat dan kami selalu update setiap hari. Sekali lagi kami mengimbau kepada pihak-pihak yang sudah diberikan tanggung jawab, diberikan kewenangan untuk jangan lagi melakukan spekulasi-spekulasi yang mengakibatkan terjadi kelangkaan minyak goreng di masyarakat,” kata Christian Tory.
Sementara itu, Plt Kadis Disperindag Provinsi Jambi Agus Sunaryo mengatakan dengan memantau langsung distributor dan Produsen di Jambi, bahwa pada dasarnya stok minyak goreng cukup untuk kebutuhan di provinsi Jambi.
“Besar harapan kita, jangan sampai ada lagi kelangkaan-kelangkaan ketersediaan minyak goreng di pedagang kita, terutama di pedagang pengecer dan memang jadi kendala adalah harga,” kata Agus.
Kita ketahui yang selama ini pedagang pengecer itu ngambil dari distributor distributor itu biasanya juga penyaluran nya kepada ritel yang atau pasar-pasar modern dan harapan kita distributor itu jangan hanya mensuplai ke pasar pasar modern saja tetapi langsung ke pengecer.
Dengan demikian saya yakin kalau itu dilakukan harganya pasti sama antara pasar modern maupun pengecer,” katanya.