JAKARTA – Pengamat Politik, Harits Hijrah Wicaksana menanggapi soal isu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan memilih Ganjar Pranowo sebagai calon presiden di Pilpres 2024 mendatang.
Menurut pengamat politik yang juga Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Setia Budhi Rangkasbitung ini, Megawati akan menunjuk Ganjar Pranowo dibanding Puan Maharani sebagai capres dari PDIP.
Ia pun memprediksi, jika benar nantinya Megawati memilih Ganjar maka kejadian di Pilpres 2014 silam bisa kembali terulang di 2024 mendatang.
“Ini bisa terulang pada Pilpres 2014, dimana Ketua Umum PDIP Megawati memilih Joko Widodo,” ujar Harits Hijrah Wicaksana, dikutip dari Suara, Selasa 22 Februari 2022.
PDIP, menurut Harits, membidik kadernya yang saat ini menjabat gubernur itu lantaran berdasarkan hasil survei dari lembaga-lembaga survei ternama, profesional dan bisa dipertanggungjawabkan dimana suara Ganjar Pranowo cukup tinggi menjadi capres 2024.
Selain itu, menurut Harits, PDIP juga memilih capres jarus orang yang populis dan terkenal agar tidak babak belur pada Pilpres 2024 mendatang.
Diketahui, tingkat popularitas Ganjar Pranowo di sejumlah hasil survei sudah mencapai 65% dan keterpilihan antara 20-30%.
“Bahkan, angka keterkenalan Mas Ganjar itu terus bergerak naik dan bisa mencapai 100%, termasuk keterpilihannya,” tutur Harits.
Ia pun menilai, dalam dunia politik tentu tidak ada istilah kalah namun harus menang. Sehingga, Megawati akan memilih Ganjar Pranowo sebagai capres mendatang.
Lebih lanjut, Harits Hijrah juga memprediksi Megawati kemungkinan tidak memilih Puan Maharani sebagai capres 2024 lantaran menurutnya pilihan itu akan membuat PDIP kalah.
“Saya kira jika Puan sebagai Ketua DPR RI dipilih sebagai capres dipastikan babak belur juga tidak dipilih oleh simpatisan dan kader PDIP sendiri juga karena ratingnya saja masih di bawah satu persen,” ujarnya. (WE)