JAKARTA – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto hanya menempati urutan keenam calon presiden Pilpres 2024 dalam survei yang digelar Parameter Politik dan Politika Research & Consulting.
Bahkan, posisi Prabowo hampir disalip oleh nama baru, yaitu Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Skor Prabowo pada survei itu hanya 6,85 dari skala 1-10. Direktur Eksekutif Politika Research & Consulting Ryo Prayogo menilai ada anomali perolehan suara Prabowo pada survei kali ini.
“Prabowo Subianto melorot di posisi nomor 6. Beberapa aspek dinilai tadi key opinion leaders, Prabowo dianggap sudah sering maju dan mungkin beberapa aspek tidak memiliki nilai bobot cukup baik dibanding kandidat lainnya,” kata Ryo dalam diskusi di Jakarta, Minggu (6/3).
Ryo mengatakan Prabowo tidak terlalu memikat tokoh masyarakat. Dia menyebut Prabowo terlalu bergantung kepada masyarakat akar rumput.
Skor Prabowo pun hanya unggul sedikit dari rata-rata skor 11 capres dalam survei itu yang berada di angka 6,79. Ia tertinggal jauh dari sejumlah kandidat yang biasa bersaing dengannya, yaitu Ganjar Pranowo (7,51) dan Anies Baswedan (7,32).
Prabowo juga kalah dari rekannya saat Pilpres 2019, yaitu Sandiaga Uno yang memiliki skor 7,2. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Menteri BUMN Erick Thohir pun memiliki skor di atas Prabowo, yaitu 7,14 dan 6,88.
Prabowo juga hanya unggul tipis dari nama yang relatif baru masuk bursa capres 2024, yaitu Andika Perkasa. Andika mendapat skor 6,69. Bahkan, Prabowo kalah dari Andika dalam 5 dari 11 aspek yang disurvei.
Andika unggul dari Prabowo pada aspek integritas moral, stabilitas emosi, gaya kepemimpinan, religiusitas dan nasionalisme, penampilan.
Adapun Prabowo unggul dari Andika dalan aspek visioner, kepimpinan politik, intelektualitas, keterampilan politik, keterampilan komunikasi politik, dan kapabilitas.
Survei ini dilakukan atas kerja sama Parameter Politik dan Politika Research & Consulting. Survei dilakukan pada Januari 2022 dengan melibatkan 207 tokoh di 34 provinsi.
Pendanaan survei berasal dari keuntungan kedua lembaga dari proyek survei dan konsultasi politik sebelumnya.
Para tokoh masyarakat diwawancara untuk menilai 11 nama kandidat potensial Pilpres 2024. Jawaban tokoh-tokoh itu dikonversi ke dalam angka menggunakan metode Skala Likert dengan rentang 1 sampai 10.
Hasil survei ini berbeda dengan hasil survei Indikator Politik akhir Desember lalu. Survei itu mencatat elektabilitas Prabowo mencapai 24,4 persen. Dia menempati urutan teratas dari 33 capres.
Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada Februari 2022 juga menempatkan Prabowo di tiga besar.
Dia memiliki elektabilitas 10,4 persen dan menempati urutan kedua. Dia hanya kalah dari Ganjar Pranowo yang memiliki elektabilitas 19,9 persen. (CNN)