JAMBI – DPRD Provinsi Jambi mengaku geram terhadap PT Putra Erha Mandiri. Pasalnya, rehab gedung eks Dinas Pertanian untuk dijadikan ruang fraksi-fraksi hingga tahun 2022 belum bisa ditempati.
Meski proyek senilai Rp4,4 miliar tersebut telah selesai dikerjakan pada tahun 2019. Dewan tetap memilih untuk menempati ruang sebelumnya.
Alasan dewan cukup masuk akal, diduga dikerjakan asal-asalan oleh pihak kontraktor. Belum setahun gedung terlihat rusak.
Dewan menegaskan, tidak seharusnya kontraktor bekerja semena-mena karena proyek yang dikerjakan memiliki nilai cukup besar.
Sanksi yang direkomendasikan dewan bukan gertak sambal. Perusahaan tersebut dilarang mengikut tender.
“Akan kami tanyai lagi ke PUPR,” ujar sumber DPRD Provinsi Jambi, Kamis (24/3/2022).
Berdasarkan informasi dihimpun media ini, PT Putra Erha Mandiri milik Nur Apriyanti, ia juga Komisaris PT Angkasa Indah.
Sempat beberapa kali diperiksa oleh KPK sebagai saksi terkait kasus suap ketok palu RAPBD Provinsi Jambi untuk tersangka Apif Firmansyah.
“Dia orang gubernur lama,” jelasnya.
Pengamatan media ini di gedung itu pada Rabu (23/3/2022). Plafon yang berada di ruang fraksi jatuh dan ambruk, dinding di luar gedung terlihat terkelupas, lumutan dan buram.
Pemasangan keramik untuk menutupi tembok yang berada dekat pintu depan tidak sama rata.
Sumber lain di DPRD Provinsi Jambi menyebutkan, dilihat dibeberapa titik baik didalam maupun dibagian luar pengerjaan ini asal-asalan.
“Perusahaan tersebut sudah diberi sanksi dan tidak boleh mengikuti lelang lagi,” ujarnya.
Kemudian, plafon yang berada dalam ruang banggar dibasahi rembesan atau tetesan air diduga akibat atapnya bocor, dan sejumlah plafon berada depan ruang banggar berlombang.
“Udah berkali-kali kita minta Sekwan saat itu berkoordinasi dengan dinas terkait untuk perintahkan rekanan memperbaiki kondisi namun tak dilakukan karena alasan sudah PHO dengan sekretariat,” ujar Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto.
Sementara itu, Humas Dinas PUPR Provinsi Jambi, Denny Ivan belum mau berkomentar banyak.
“Nanti deh coba aku tanya lagi kalau ketemu pak kadis atau kabid cipta karya,” ucapnya.