JAMBI – Gubernur Jambi Al Haris menyatakan, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) merupakan mitra strategis pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani.
Hal tersebut dinyatakan Al Haris pada acara Pelantikan Pengurus Dewan Pengurus Daerah (DPD) dan Dewan Pengurus Cabang (DPC) HKTI se Provinsi Jambi Masa Bakti 2020-2025, yang berlangsung di Swissbell Hotel Jambi, Senin (24/01/2022).
Al Haris sangat mengapresiasi keberadaan HKTI mulai dari tingkat nasional sampai ke tingkat Kabupaten/Kota sebagai mitra strategis pemerintah dalam upaya pembangunan sektor pertanian, guna mewujudkan swasembada pangan, ketahanan pangan, dan kedaulatan pangan daerah dan nasional, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
“Keberadaan HKTI dapat membantu pemerintah dalam upaya membangun pertanian Indonesia yang semakin kokoh, serta benar benar memikirkan pertanian dan petani Indonesia. Saya yakin program kerja HKTI sinergis dengan program pemerintah dan semua pemangku kepentingan di sektor pertanian Indonesia, guna memajukan pertanian dan memakmurkan petani kita,” ujar Al Haris.
“HKTI ini pion dilapangan dalam membantu petani yang berkolaborasi dengan para penyuluh pertanian untuk langsung terjun ke lapangan membina para petani. Jambi merupakan daerah pertanian dan memiliki potensi yang luar biasa, kolaborasi antara HKTI, pemerintah dan petani tentunya akan lebih meningkatkan sektor pertanian di Provinsi Jambi,” lanjutnya.
Al Haris mengungkapkan, pandemi covid-19 memberikan dampak yang luar biasa terutama pada perekonomian masyarakat nilai tukar petani, namun daerah yang pertaniannya cukup baik dapat bertahan menghadapi tekanan tersebut, termasuk Provinsi Jambi.
Provinsi Jambi memiliki potensi pertanian dan perkebunan yang luar biasa, mulai dari pinang, kayu manis, kopi, karet, kelapa dalam dan lainnya, semua telah memberikan kontribusi ekspor bagi nasional khususnya Provinsi Jambi.
“Produk ekspor Provinsi Jambi sampai saat ini cukup banyak dengan nilai rata rata total ekspor per tahun pada 2021 berada pada angka Rp.6 triliun, angka ini mengalami kenaikan yang tinggi dibanding tahun 2020 berada pada angka Rp.5 triliun, produk ekspor itu semuanya murni dari Provinsi Jambi,” ungkap Al Haris.
“Hanya saja ada sedikit permasalahan terkait ekspor ini, pengiriman ekspor masih banyak kita lakukan melalui pelabuhan luar Provinsi Jambi karena belum memiliki pelabuhan utama. Jika pelabuhan Ujung Jabung selesai pembangunan, tentunya lebih memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat Provinsi Jambi dan nilai ekspor semakin meningkat,” lanjut Al Haris.