JAMBI – Seorang warga Jambi melakukan orasi sendirian pada kunjungan kerja Presiden Joko Widodo. Aksi ini berlangsung di Kecamatan Pasar, Kota Jambi, Kamis (7/4).
Warga ini diketahui bernama Muhammad Usman. Usman berorasi ketika Presiden berada dalam mobil dan melintas, terdapat barisan warga yang menyapa.
Usman membentangkan spanduk kecil di tangannya.
Tiba-tiba ada prajurit TNI yang menghentikan, dan menutup spanduk itu, lalu menangkap pria tersebut. Namun, pria ini tidak menyerah untuk menyampaikan aspirasinya.
“Sebentar,” katanya kepada prajurit TNI.
Pria itu kemudian dibawa 3 prajurit TNI ke belakang barisan warga. Walaupun badan dan tangannya dipegang prajurit TNI, dia tetap menyampaikan keluhannya dengan teriakan.
“Pak Jokowi minyak goreng mahal! Pak Jokowi minyak goreng turunkan,” teriaknya saat diamankan prajurit TNI.
Terpisah, Anggota Komisi I DPR Fraksi Gerindra Fadli Zon berujar bahwa aspirasi rakyat tidak boleh dihambat.
“Aspirasi rakyat jangan dihambat dan demokrasi jangan dikebiri. Kini kebebasan berekspresi makin dibatasi,” kata Fadli Zon.
Fadli Zon mengatakan kenaikan harga minyak goreng dan bahan bakar minyak (BBM) memang menjadi beban serius bagi masyarakat.
Karena itu, dia meminta agar masyarakat yang menyuarakan hal itu tidak dibungkam, terlebih oleh aparat.
“Presiden harus dengar masalah yang sesungguhnya terjadi di bawah, di masyarakat. Masalah minyak goreng langka mahal dan kenaikan BBM telah menjadi beban serius bagi rakyat,” ujarnya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini berharap jangan sampai Jokowi hanya dilaporkan hal-hal yang baik dari jajarannya. Dia lantas berbicara adanya penjilat di sekitar Jokowi yang saat ini merugikan rakyat.
“Jangan sampai presiden hanya dilaporkan yang baik-baik saja atau serba beres tapi kenyataannya berantakan. Adanya ‘penjilat’ di sekitar presiden membahayakan demokrasi dan merugikan rakyat,” ujarnya.
Tak hanya itu, dia juga mengaku heran dengan sikap aparat yang justru mengamankan rakyat. Padahal, menurutnya aparat harusnya mengakomodasi penyampaian aspirasi.
“Harusnya aparat lebih akomodatif dan persuasif. Jangan ugal-ugalan menghalangi aspirasi,” tuturnya.
Perlu diketahui, Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja di Jambi. Ia mengecek harga sembako, dan menyerahkan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng.
Jokowi dan jajarannya juga menuju pabrik pinang yang berada di Kumpeh Ulu, Muaro Jambi untuk pelepasan ekspor. Selanjutnya, Jokowi mengunjungi Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi.