JAKARTA – Pemerintah Indonesia telah mendukung pemberian akses permodalan dan pemberdayaan UMKM khususnya kepada para pelaku usaha perempuan.
Bentuk dukungan tersebut berupa Program Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) yang dilakukan oleh BLU Pusat Investasi Pemerintah (BLU PIP).
Sekedar informasi, Pusat Investasi Pemerintah (PIP) merupakan unit organisasi non eselon di bidang pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan melalui Direktur Jenderal Perbendaharaan.
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Pusat Investasi Pemerintah menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum.
Sebagai Badan Layanan Umum (BLU), Pusat Investasi Pemerintah melaksanakan koordinasi dana (coordinated fund) pembiayaan Ultra Mikro (UMi) dengan memberikan fasilitas maksimal Rp20 juta kepada debitur yang selama ini tidak dapat mengakses pembiayaan perbankan dan program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Untuk memudahkan dan mempercepat penyaluran, UMi disalurkan melalui Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) dengan pola langsung (one step) atau two step melalui linkage koperasi/lembaga keuangan mikro.
Pembiayaan UMi selain memberikan pembiayaan juga memberikan dukungan pelatihan dan pendampingan bagi para pelaku usaha ultra mikro termasuk pelaku usaha perempuan.
Dukungan pelatihan dan pendampingan antara lain pendampingan pengurusan legalitas usaha, peningkatan kapasitas usaha, serta digitalisasi (penyaluran menggunakan uang elektronik, pemasaran melalui sarana on-line)
Bertepatan dengan moment bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah, Pusat Investasi Pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem bagi para pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) serta memfasilitasi kebutuhan pembiayaan bagi masyarakat pelaku usaha.
Berkenaan dengan itu, Pusat Investasi Pemerintah (PIP) menyelenggarakan kegiatan “UMi Ramadhan Fair” dengan berkolaborasi dengan dua event yang ada di Jakarta, yaitu Bazar Ramadhan Fair di Lapangan Banteng yang diselenggarakan Pemda DKI Jakarta pada tanggal 11 sampai 20 April 2022.
Dan, Istiqlal Halal Expo 2022 yang diselenggarakan Badan Pengelola Masjid Istiqlal pada tanggal 15 sampai 24 April 2022.
Konsep kegiatan “UMi Ramadhan Fair” adalah Booth Pembiayaan UMi, yang akan menyediakan informasi dan melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pembiayaan UMi, Booth layanan konsultasi dan edukasi layanan legalitas usaha, perpajakan, dan ekspor.
Kegiatan ini akan bekerjasama dengan unit-unit Kementerian Keuangan antara lain Ditjen Perbendaharaan, Ditjen Pajak, Ditjen Bea dan Cukai, dan Ditjen Kekayaan Negara, serta lembaga lain seperti BKPM, PNM, dan Pegadaian.
Booth promosi produk dari Debitur UMi pada zona Bazaar Murah yang mencakup jenis produk kuliner, kriya atau kerajinan, dan produk fashion. Serta Talkshow.
Di Lapangan Banteng dengan tema “Muda Berwirausaha : From Job Seeker to Job Creator ” , yang akan dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 18 April 2022 pukul 16.00 sampa 17.45 WIB, dengan menghadirkan pembicara dari pelaku usaha debitur Pembiayaan UMi dan praktisi pendampingan usaha.
Talkshow ini ditujukan untuk mengajak kawula muda untuk berani berwirausaha dan jangan takut untuk memulai usaha.
Di Masjid Istiqlal dengan tema Tips Mengelola Keuangan dan Mengembangkan Usaha, yang akan diselenggarakan pada hari Selasa, 19 April 2022, pukul 15.45 sampai 17.45 WIB, dengan menghadirkan pembicara dari Bank Indonesia, praktisi pendampingan usaha, dan pelaku usaha debitur Pembiayaan UMi.
Selanjutnya, Coaching Clinic On Boarding UMKM Memberikan edukasi kepada pelaku UMKM untuk dapat mengakses pemasaran e-marketing bekerjasama dengan platfom Grab Indonesia dan Choop.
Cooking class dan art class berupa patchwork (membuat dompet dari kain perca) dan quilting (merajut tas).
Penyelenggaraan kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan manfaat yang berlapis, yaitu mendorong efektivitas peningkatan ekosistem produk, mengenalkan lebih dalam akan produk-produk UMK yang berkualitas, memberikan impresi yang positif bagi masyarakat akan hadirnya peran pemerintah dalam mendukung dan mendorong pengembangan kapasitas para pelaku usaha di lapisan ultra mikro, mikro dan kecil. ***