Dinilai lokasinya yang jauh, lantaran berbatasan dengan Sumatera Selatan (Sumsel), menyebabkan tenaga pengajar tidak bersedia mengajar di Desa Sungai Benuh, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim).
Kades Sungai Benuh, Saleng kepada awak media ini mengatakan, selama ini memang ada tenaga pengajar yang mengabdikan diri di Desa Sungai Benuh, namun tidak bertahan lama. Penyebabnya lokasi Desa yang sangat jauh. “Keluar-masuk tenaga pengajar disalah satu sekolah kami. Guru banyak yang tidak betah. Tidak adanya guru menyebabkan anak-anak kami bersekolah disekolah Provinsi Sumsel,” kata Saleng.
Dia menambahkan, begitu juga dengan permasalahan kelistrikan, bukannya mendapatkan pasokan listrik dari Tanjabtim, malahan Desa ini mendapatkan pasokan listrik dari Provinsi Sumatera Selatan. Termasuk untuk penerangan jalan di Desa Sungai Benuh. “Sedangkan masalah penduduk, sebenarnya penduduk kami ada 50 Kepala Keluarga, namun nyatanya yang terdaftar sebagai penduduk Tanjabtim hanya 21 Kepala Keluarga,” paparnya.
Penyebabnya karena penduduk Desa Sungai Benuh keduluan melakukan perekaman e-KTP dari Provinsi Sumatera Selatan, dibandingkan perekaman e-KTP di Tanjabtim. “Mau pindah dari penduduk Sumatera Selatan ke Provinsi Jambi sulit dilakukan,” bebernya.
Dia menambahkan, untuk masalah infrastruktur jalan pun menjadi kendala di desanya. “Memang ada jalur darat untuk aktifitas transportasi masyarakat, namun hanya dapat dilalui kendaraan roda dua saja. Apalagi sekarang musim hujan, menjadi sulit dilalui pengendara,” jelasnya.
Menurutnya, kendala infrastruktur jalan menyebabkan hasil perkebunan masyarakat menjadi sulit untuk diangkut. Masyarakat pun memilih menggunakan jalur air untuk mengangkut hasil perkebunan masyarakat. “Sudah pasti dengan menggunakan jalur air ongkos menjadi tinggi. Kami harapkan infrastruktur jalan di Desa kami diperbaiki, dan akses jalan Desa dibuka,” pungkasnya.fni