JATENG – Seorang warga Dukuh Grasak RT 43 BBM Desa/Kecamatan Gondang Sragen, Jateng, Arifin (40) ditemukan tewas dengan cara gantung diri di rumahnya pada Jumat (6/5).
Ironisnya, ia mengajak putrinya Saqilla Love Afilah Sungkar (5) ke alam baka. Tubuh tak bernyawa keduanya menggantung dengan leher terjerat tali yang ditambatkan di atap rumah.
Kades Gondang, Warsito mengatakan peristiwa ini membuat geger warga sekitar. Diceritakan, kematian keduanya diketahui tetangga, Purwanti (58) yang bertamu pada pukul 15.15 WIB. Tetangga itu mengantarkan bancaan atau kendurian bagi korban untuk disantap. Namun saat masuk ke rumahnya, ia kaget melihat pemandangan ayah anak dengan leher terjerat tali. Posisi keduanya saling berhadapan. Di dekatnya terdapat kursi plastik warna merah.
“Melihat itu, bu Purwanti langsung teriak. Minta tolong tetangga lain menurunkan korban,” katanya, Selasa (10/5).
Kabar mengejutkan itu diteruskan ke aparat kepolisian setempat. Saat dilakukan pemeriksaan, polisi mendapati keduanya meninggal dunia akibat bunuh diri.
Di dinding dekat lokasi kejadian tertoreh tulisan Arifin. Ia menulis agar dirinya dan putri bungsunya itu jangan diautopsi. Selain itu, supaya jenazah keduanya dimakamkan berdekatan.
Kapolsek Gondang AKP Sudarmaji mengatakan wasiat korban dilaksanakan dengan tidak melakukan autopsi. Pemakamannnya juga sesuai kehendak terakhirnya.
“Iya ini nanti langsung dimakamkan karena pihak keluarga memang tidak berkenan diotopsi dan masyarakat juga menghendaki untuk langsung dikubur. Di tembok rumah korban memang ada tulisan wasiat kalau minta tidak diotopsi jenazahnya dan dikubur jejer,” kata Kapolsek.
Jenazah mereka dimakamkan di Kampung Baben di Makam Cisono Sari, Gondang dengan berjajar seperti pesan dalam wasiat korban.
Dugaan sementara, aksi nekat sang bapak dipicu oleh rasa depresi setelah ditinggal istrinya kerja ke luar negeri sebagai TKW di Singapura sejak dua bulan silam.
Korban memiliki dua orang anak dan satu orang anaknya diasuh oleh neneknya. Sehari-hari korban bekerja sebagai buruh serabutan dan sempat jualan masker saat pandemi.