JAKARTA – Pemerintah sedang menyiapkan tiga piloting pabrik minyak sawit merah atau minyak makan merah di Kalimantan Tengah, Riau dan Jambi.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan pihaknya akan membentuk gugus tugas bersama Forum Petani Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Forstabi) dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM).
Teten mengatakan tiga pilot project tersebut merupakan pesan Presiden Joko Widodo untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Saat ini 42 persen dari 16 juta hektar total luas lahan kelapa sawit di Indonesia dikelola oleh petani swadaya. Petani swadaya tersebut memproduksi 35 persen dari total volume crude palm oil (CPO).
“Kalau nanti Presiden beri arahan bahwa suplai minyak goreng di dalam negeri dari mereka, itu sangat bisa. Tujuannya supaya suplai CPO dalam negeri bisa lebih baik, di sisi lain harga sawit tandan buah segar (TBS) di petani juga menjadi lebih baik,” kata Teten, dikutip pada Selasa (31/5).
Nantinya sejumlah pabrik yang ada di tiga lokasi itu akan mengolah minyak sawit merah karena biaya produksi kategori minyak itu lebih rendah dibandingkan dengan kategori lainnya. Selain itu, minyak sawit merah juga dinilai lebih sehat.
Pengelola Forstabi Rukaiyah Rafik menyatakan adanya tiga piloting pabrik minyak sawit merah merupakan angin segar bagi petani swadaya Indonesia.
Selama ini, katanya, petani swadaya tengah dihadapkan oleh fenomena harga TBS yang tidak stabil sehingga penjualan TBS mengalami penurunan drastis. Apalagi saat kebijakan larangan ekspor CPO diberlakukan mengingat para petani swadaya sangat bergantung dengan industri besar.
“Diharapkan mereka tidak hanya memproduksi TBS saja, tetapi koperasinya bisa berdagang minyak sawit,” kata Rukaiyah.