SUMBAR – Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat berencana membuka kembali jalur pendakian Gunung Kerinci melalui Solok Selatan, Sumatera Barat, yang sebelumnya sempat ditutup sementara karena ditemukan adanya perambahan di jalur pendakian dan banyak petunjuk arah yang hilang.
“Rencana kami buka kembali, tapi masih menunggu info dari Sungai Penuh (Balai Besar TNKS) dan Padang (Bidang Pengelolaan Taman Nasional (PTN) wilayah II Sumbar),” kata Kepala Seksi TNKS Wilayah IV David dikutip dari Antara pada Rabu (8/6).
Petunjuk arah yang sebelumnya sempat hilang, katanya telah dipasang kembali. “Mei kemarin petunjuk arah sudah dipasang kembali,” ujarnya.
Bagi pendaki yang ingin mencoba jalur pendakian gunung tertinggi di Sumatera via Solok Selatan, katanya harus didampingi oleh pemandu karena treknya yang cukup panjang yang memakan waktu mencapai empat hari untuk sampai ke puncak Gunung Kerinci.
“Selain itu, jalurnya juga sedikit berbeda dibanding dengan jalur Kersik Tuo,” katanya.
Untuk masuk, katanya para pendaki tidak lagi diwajibkan membuat surat izin masuk kawasan konservasi (Simaksi) melainkan cukup dengan tiket yang bisa diperoleh di kantor Seksi TN Kerinci Seblat di Sikinjang, Sangir, atau melalui pemandu.
Balai Besar TNKS menyarankan agar pendaki yang melalui Solok Selatan bukan pendaki pemula. “Yang lewat Solok Selatan kita sarankan bukan pendaki pemula, melainkan yang memang hobi mendaki,” ujarnya.
Jalur pendakian Gunung Kerinci via Solok Selatan, katanya tutupan hutan dari bawah sampai batas vegetasi di ketinggian sekitar 3.000 meter di atas permukaan laut masih padat dan lebih landai jika dibanding melalui Kersik Tuo, Kerinci, Jambi.
Pendaki juga bakal menemui hutan lumut, pohon-pohon besar seperti pohon beringin yang seolah pendaki berjalan di bawahnya,banyak sumber air, ada air terjun, dan masih bisa ditemui jejak -jejak satwa liar seperti Harimau Sumatera, rusa, beruang, kijang.
Di jalur ini, imbunya, pendaki juga bisa menemukan tumbuhan-tumbuhan yang dilindungi, seperti kantong semar dan anggrek. “Para pendaki dilarang keras untuk merusak flora di jalur pendakian dan memburu hewan,” katanya.
Karena jalur melalui Solok Selatan panjang, katanya pihaknya telah menyiapkan tujuh pos yang bisa digunakan oleh para pendaki untuk beristirahat. “Beberapa pos sudah dinamai oleh rekan-rekan pemandu, seperti kamp tapir karena ada tengkorak tapir, pos beringin karena ada pohon beringin dan pos air terjun,” katanya.
Bagi pendaki yang berangkat dari Solok Selatan, imbuhnya boleh turun melalui Kersik Tuo.
“Yang penting harus memberitahu petugas ketika berangkat jadi kami bisa koordinasi dengan petugas yang di Kersik Tuo,” katanya.