Bangko, AP – Memasuki hari ke-9 evakuasi jazad 11 orang korban Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) ‘Lubang Jarum’ di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap kemarin (01/11), ternyata belum juga membuahkan hasil.
Padahal berbagai upaya sudah dilakukan Bupati Merangin, H. Al. Haris, agar evakuasi tersebut berhasil. Hampir setiap hari pasca musibah yang terjadi Senin (26/09) itu, bupati datang ke lokasi di mana jazat 11 orang itu tertimbun.
“Nanti saya akan menginap di lokasi PETI ‘Lubang Jarum’ itu, guna lebih maksimal dalam proses evakuasi. Mudah-mudahan dengan menginapnya saya di lokasi tersebut, Allah akan memberikan kemudahan untuk menemukan jazat 11 orang tersebut,” ujar bupati.
Rencana bupati untuk menginap di lokasi PETI ‘Lubang Jarum’ tersebut, tentunya akan membuat tim evakuasi semakin bersemangat, terus bekerja keras menemukan jazad 11 orang korban PETI ‘Lubang Jarum’ itu.
Setelah sebelumnya bupati mengerahkan lebih dari 13 unit mesin penyedot, guna mengeluarkan ribuan kubik air yang memenuhi lubang jarum PETI, kini bupati juga telah menurunkan alat berat untuk mengevakuasi jazat 11 orang korban.
Tim evakuasi menutup bocoran air dari dasar Sungai Merangin menuju ‘Lubang Jarum’ dengan menggunakan karung berisi pasir. Ratusan karung berisi pasir dilempar ke dasar sungai itu, dengan tujuan agar lubang rembesan air tertutup.
Hasilnya cukup lumayan, debit air dalam lubang jarum PETI berhasil menyusut setelah lebih dari sehari semalam disedot. Bahkan air telah menyusut hingga kedalaman sekitar 30 meter dalam lubang.
Selain itu, bupati juga telah mendatangkan K. H. Satar Saleh ke lokasi PETI ‘Lubang Jarum’. Bupati minta kepada Buya Satar (sebutan akrab K. H. Satar Saleh) untuk membacakan doa, agar jazad korban cepat ditemukan. nzr