Jambi, AP – Harga cabai merah di sejumlah pasar tradisional di Jambi masih tinggi yakni mencapai Rp 56 ribu per kilogram karena berkurangnya pasokan dari daerah sentra produksi ke pedagang di wilayah itu, kata pejabat pemerimtah setempat.
Kabid Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi Filda Devriani mengatakan, masih tingginya harga cabai juga disebabkan sentra cabai Jambi sudah selesai panen, Senin (31/10).
Dia menyebutkan, sentra cabai di Jambi yang sudah panen itu ada di empat kabupaten. Yakni Muarojambi, Kerinci, Merangin dan Kota Sungaipenuh.
“Sentra cabai kita semuanya habis panen. Jadi tentu pasokan ke tiga pasar Induk Tradisional yakni Angsoduo, Talang Banjar dan Simpang Pulai Kota Jambi, menjadi berkurang,” kata Filda.
Saat ini kata Filda pasokan cabai ke pasar-pasar di Jambi terpaksa didatangkan dari luar provinsi dan bahkan luar Pulau Sumateraumatera.
“Pasokan yang ada saat ini didatangkan dari Palembang dan Pulau Jawa. Makanya harganya tinggi karena pasokan terbatas,” katanya menjelaskan.
Selain itu, lanjutnya, distribusi pasokan dari luar provinsi itu kerap terhambat sehingga menyebabkan harga di pasaran semakin tinggi.
“Satu hari sebelumnya harga cabai tembus Rp 75 ribu per kilogram. Tapi hari ini menurun karena pasokan bertambah dari hari kemarin,” kata Filda.
Sementara komoditas lain kata Filda tetap stabil. Tidak ada kendala baik harga maupun ketersedian pasokan di pasar-pasar. ant