Jambi – Selain menyoroti omongan soal tandan buah sawit (TBS) harus di atas Rp2.000, Pengamat Ekonomi, Usman Ermulan, mengingatkan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan jangan bingung mengatasi persoalan kelangkaan minyak goreng ke depan.
“Sebenarnya masalah migor jangan dikaitkan dengan ekspor CPO. Untuk mengatasi keperluan migor yang bahan bakunya dari CPO, perusahan-perusahaan perkebunan negara cukup mampu untuk pengadaan bahan baku migor,” tegas Usman, juga mantan Bupati Tanjungjabung Barat dua periode ini, Rabu (3/8).
Menurut Ketua HKTI Provinsi Jambi ini, tinggal ke Erik Thohir sebagai Menteri BUMN lewat perusahaan-perusahaan PTPN yang sejatinya mengelola lahan perkebunan luas.
“Tidak mungkin tidak mampu sebagai penyedia bahan baku migor,” ujar mantan Anggota DPR RI tiga periode itu
Dikatakan Usman, seperti halnya sekarang distribusi minyak goreng di bawah kendali Bulog agar pengawasan lebih mudah.
“Kenyataannya Bulog mampu mengendalikan harga beras di dalam negeri dan sekarang ditugaskan lagi untuk pengendalian migor. Jadi, aliran uang pemerintah jelas ke Bulog tidak kemana-mana, ” ucap orang dekat Presiden Bj Habibie tersebut.
Untuk menjamin ketersediaan bahan baku minyak goreng, pemerintah juga menetapkan kebijakan melalui penerapan aturan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) oleh Kementerian Perdagangan.
Zulhas melakukan kunjungan kerja ke Jambi pada Selasa (2/8/2022), ke Pasar Angso Duo Kota Jambi memantau harga sembako.
Dan ke Kabupaten Batanghari melakukan ground breaking peletakan batu pertama gedung PT Pratama Intercipta, audiensi dengan para petani sawit di Kabupaten Batanghari, mengunjungi lokasi Pabrik PT Nusantara Green Energy.
Setelah itu, meninjau pabrik minyak goreng PT Karunia Tunggal Nugraha (KTN) di Kecamatan Taman Rajo, Kabupaten Muaro Jambi.