Jambi – Belasan emak-emak berujuk rasa di kantor DPRD Provinsi Jambi, Senin (19/9). Dengan menggunakan kaca mata serba hitam serta mengunakan daster menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Aksi ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, namun juga merupakan perwakilan suara hati emak-emak di Jambi.
Pasalnya, dapur para emak-emak di Jambi baru mau mengepul setelah terjadi pandemi Covid-19, pemerintah malah menaikkan harga BBM.
Aksi juga dilakukan dengan membawa peralatan dapur, seperti teflon, panci, dan galon. Suara pukulan peralatan dapur mengiringi aksi unjuk rasa yang dilakukan para emak ini.
Sejumlah anggota DPRD dari PKS dan Demokrat tampak keluar dari gedung menemui massa pendemo. Para anggota dewan ini pun lalu menyatakan sikap kompak menolak kenaikan BBM dan meminta pemerintah untuk membatalkannya.
Anggota DPRD dari fraksi PKS, Moch Rendra Ramadhan Usman memastikan aspirasi ini akan segera disampaikan ke pusat bahwa kenaikan harga BBM harus dibatalkan atau dikembalikan seperti semula.
Ia berharap di Senayan nanti, para anggota DPR juga bisa ikut menolak kebijakan Presiden Jokowi yang sudah menaikkan harga BBM bersubsidi.
“Fraksi PKS sudah tentu jelas menolak, bahkan PKS juga turun ke jalan menyuarakan aspirasi ini,” sebut Rendra.
Menurut Rendra, kenaikkan harga BBM bisa berimbas lebih parah kepada perekonomian masyarakat. Merembet ke bahan pokok atau sembako dibeli masyarakat.
“Karena semua masyarakat bergantung langsung dengan BBM. Tidak seimbang dengan pendapatannya,” ungkapnya. (Dan/Sat)