Jabar – BBWS Citanduy menjawab keresahan warga Kota Banjar, Jawa Barat, lewat pembangunan Bendungan Leuwikeris.
Luapan air Sungai Citanduy pada hari Senin dini hari lalu (12/9/2022) masih menyisakan duka. Itu akibat debit air dari hulu cukup tinggi karena curah hujan yang sangat deras. Menyebabkan tanggul inlet terowongan jebol.
Kepala BBWS Citanduy, H. Bambang Hidayah menegaskan kejadian itu tak ada kaitannya dengan proses pengerjaan Bendungan Leuwikeris.
“Bendungan (Leuwikeris) masih proses pengerjaan, kejadian kemarin itu karena debit air cukup tinggi,” kata Bambang dilansir dari harapanrakyat, Jumat (23/9).
Pembangunan Bendungan Leuwikeris sudah melalui analisis, uji lab, dan proses perhitungan.
“Jadi tidak usah khawatir nanti kalau pembangunannya sudah selesai Insha Allah aman karena tidak asal bangun, sudah melalui analisis dan perhitungan,” ucap Bambang.
Setelah peristiwa tersebut, BBWS Citanduy langsung melakukan perbaikan struktur tanggul alam menggunakan material batuan sehingga lebih kokoh dan tinggi untuk mengantisipasi debit air.
“Kami juga sudah membangun titik-titik Automatic Water Level Recording (AWLR) untuk mengetahui perubahan muka air secara otomatis. Nanti dikombinasikan dengan milik BMKG,” ucap Bambang.
Serta menyiapkan pos duga air untuk melakukan pemantauan sebagai langkah untuk mengantisipasi terjadi banjir
“Apa yang tadi disampaikan Kepala BBWS itu menjawab keresahan masyarakat. Bahwa yang kemarin terjadi itu bukan jebol Bendungan Leuwikeris seperti yang menyebar di masyarakat,” ujar Wakil Walikota Banjar, Nana Suryana. (Red)