Jambi – Gubernur Jambi Al Haris memberikan sinyal soal pencopotan pejabat eselon II Pemprov Jambi.
Hal itu menyusul uji kompetensi yang diikuti 16 kepala OPD di ruang Mayang Kantor Bappeda Provinsi Jambi, beberapa waktu lalu.
“Saya masih menunggu itu, tim masih bekerja. Kita lihat hasil kompetensi daripada timsel kalau nanti memang rekomendasinya, evaluasi kinerjanya selama ini. Tentu bisa 10 orang, bisa lebih,” ujar Al Haris, Jumat malam (23/9).
Pencopotan dimaksud digeser ke instansi lain, tetap pada jabatan awal atau justru demosi atau nonjob. Menurut Al Haris, bukan hanya 16 orang itu saja. Namun para kepala OPD lain yang tidak mengikuti uji kompetensi turut menjadi target pencopotan.
“Semua kita lihat. Ada yang kena roling. Mereka sudah setahun bekerja bersama saya. Nah, setahun itu mampukah mereka menjabarkan visi misi saya, ada tidak inovasinya untuk daerah ini. Kelihatan-kan. Itu masuk evaluasi kita,” ucap Al Haris.
Al Haris ingin para pejabat eselon II kerja cepat, kerja keras dan kerja produktif. Ia juga menyesalkan masih ada kepala OPD yang tak paham visi misi Jambi MANTAP kepemimpinan Al Haris-Abdullah Sani.
“Idak nyambunglah pokoknyo,” jelas Al Haris.
Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Jambi Mochammad Rendra Ramadhan Usman mendukung langkah Al Haris mengevaluasi para pejabat eselon II.
Menurut Rendra, momentum seperti ini sudah seharusnya dilakukan dalam rangka mempercepat kinerja pemerintahan Jambi MANTAP. Mengingat masa Al Haris – Abdullah Sani hanya sampai 2024, semakin dekat. Butuh kepala OPD yang kerja ekstra.
“Hanya beberapa OPD optimal, yang tidak optimal silahkan ganti,” ujar Rendra Usman, Rabu lalu (21/9).
Agar Provinsi ini bisa berkembang lebih cepat, kepala OPD-nya harus diisi orang yang berkompeten. Kemudian, dapat menunjukan loyalitasnya dengan prestasi, tanpa menunggu arahan pimpinan. Karena yang menjadi tujuan dari pada berpemerintahan itu sendiri, adalah mensejahterakan rakyat.
“Yang dirombak tidak bisa kerja optimal,” tegas Rendra.