Jambi -Pengamat Ekonomi, Dr Noviardi Ferzi mengungkapkan angka inflasi Jambi sangat memprihatinkan. Padahal, sebelumnya angka inflasi Jambi selalu lebih baik dari angka nasional.
Menurutnya inflasi di Provinsi Jambi bakal terjadi berbulan-bulan hingga menahun. Karena tidak adanya jaminan pasokan terhadap komoditi pangan.
“Contohnya, kita tidak tahu berapa kebutuhan cabe dan beras yang harus tersedia di pasar Jambi agar harga tidak naik. Pemerintah tidak punya data itu,” katanya, Minggu (25/9).
Salah satu cara menekan inflasi tersebut adalah memperkuat kerjasama antar daerah.
“Misalnya, kerjasama dengan Curup dalam hal mengamankan pasokan cabe. Selama ini hal itu tidak dilakukan. Sehingga ketika kondisi cabe terganggu harga akan rentan,” jelasnya.
Pemerintah di Jambi sebaiknya meniru strategi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lewat PD Pasar Jaya yang merangkul setral produksi dari berbagai daerah di Pulau Jawa kemudian menyimpan stok. Saat harga mulai menunjukkan tanda merangkak naik, stok tersebut langsung disebar ke pasaran.
“Sehingga ada jaminan barang yang beredar untuk DKI. Sedangkan Jambi tidak mengamankan pasokan itu, hanya mengandalkan mekanisme pasar. Tanpa ada jaminan maka inflasi akan terus terjadi,” tegasnya.
Terpisah, Pemerintah Provinsi Jambi sebagai bagian dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Jambi mengaku berkomitmen untuk terus mendukung upaya-upaya mendorong stabilisasi inflasi dan pengendalian inflasi, terutama inflasi komoditi pangan strategis.
Hal tersebut dikatakan Gubernur Jambi Al Haris dalam acara pencanangan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Provinsi Jambi yang diinisiasi Bank Indonesia Perwakilan Jambi di Swiss-Belhotel Jambi pada Jumat malam lalu (23/9/2022).
Al Haris memaparkan bahwa Inflasi Provinsi Jambi periode Juli 2022 sebesar 8,55 persen dan periode Agustus sebesar 7,70 persen yang berada di atas inflasi nasional, sehingga perlu mendapat perhatian dan sinergi antar lembaga khususnya TPID se Provinsi Jambi dalam pengendalian inflasi.
Menurutnya, Gernas Pengendalian Inflasi Pangan menjadi langkah komitmen bersama untuk mengoptimalkan langkah-langkah pengendalian inflasi dari sisi suplai (persediaan) dan mendorong produksi guna mendukung ketahanan pangan secara integratif, masif dan berdampak nasional.
Perlu extra effort (usaha ekstra) dalam pengendalian inflasi agar stabilisasi harga bisa dijaga dengan sinergi antar lembaga. Adapun program unggulan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan yang telah dilakukan TPID Provinsi Jambi adalah Operasi Pasar dan Pasar Murah yang rutin dilakukan oleh Bulog Jambi dan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi.
“Dan Optimalisasi fasilitasi distribusi pangan strategis melalui subsidi ongkos angkut serta Memperkuat ketahanan komoditas hortikultura melalui Gerakan Tanam Cabai yang telah dilakukan berbagai lembaga, Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi,” papar Al Haris.
Selain itu Al Haris juga mengimbau masyarakat Provinsi Jambi untuk membeli beras lokal, untuk antisipasi stabilitas harga tetap terjaga.