Jambi, AP – Penyidik Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Jambi, sedang menyelidiki toko emas mana saja yang penampung emas hasil Penambangan Emas Tanpa Izin (Peti) yang berhasil diungkap beberapa waktu lalu oleh kepolisian.
Terkait penangkapan tiga pria yang bertindak sebagai pengepul emas hasil Peti yakni pemilik toko emas dan karyawan toko beberapa waktu lalu, kini penyidik Polda Jambi sudah mengetahui lai siapa saja toko emas di Jambi yang menampung emas Peti tersebut, kata Kasubdit IV Tipidter Ditreskrimsus, AKBP Tunggul Sinatrio, Selasa (01/11).
Masih ada beberapa toko emas lainnya yang dianggap sebagai menampung emas hasil Peti di Jambi dan anggota polisi juga sudah memantau aktivitas toko emas yang diduga menampung emas ilegal tersebut.
Sementara itu terkait bos Peti yang merupakan pengusaha asal Kota Bangko Kabupaten Marangin, Jambi tersebut, kepolisian juga masih melakukan pengejaran dan polisi masih terus menyelidikinya.
Kasus ini terungkap setelah ada transaksi seberat sembilan kilogram emas hasil Peti senilai Rp 5,4 miliar yang berhasil digagalkan kepolisian daerah Jambi dan polisi berhasil megamankan ketiga pelaku pada Rabu (26/08) lalu.
Ketiga pelaku yang diamankan polisi adalah Edi, Yohanes, dan Heri. Edi merupakan pemilik Toko emas Matahari, di Jalan Dr. Wahidin No 27, Kecamatan Pasar Jambi. Kemudian Yohanes adalah karyawan Edi, sementara Heri merupakan orang yang mengantar emas tersebut.
Kini ketiganya telah ditahan di Mapolda Jambi. Heri merupakan pengepul emas. Atas perbuatannya, Heri telah melakukan perbuatan mengangkut, menampung dan memperjualbelikan emas yang berasal dari bukan pemilik Izin Pertambangan Operasi Produksi dari pejabat yang berwenang.
Sementara untuk Edi dan Yohanes, kedua tersangka dikenakan pasal 161 UU RI No 4 Tahun 2009 tentang Mineral Batubara, dengan ancaman paling lama 10 tahun dan denda maksimal Rp 10 miliar. ant