Jambi – Mantan Bupati Tanjungjabung Barat dua periode Usman Ermulan menilai kemacetan panjang yang terjadi di sejumlah titik di Provinsi Jambi sejak hari minggu lalu, dapat membuat pertumbuhan ekonomi ikut macet.
Kemacetan terjadi di kawasan Tempino Muaro Jambi menuju Kota Jambi, Simpang Rimbo ke Pal X Kota Jambi, hingga menuju Pelabuhan Talang Duku. Disebabkan perbaikan jalan yang dilakukan Kementerian PUPR.
Bukan hanya menggangu rantai pasokan sembako menjadi mahal, truk-truk batu bara maupun CPO yang hendak menuju ke Talang Duku akan membawa dampak buruk terhadap Jambi maupun Indonesia.
Jika nilai ekspor merosot, maka pemasukan devisa negara menjadi berkurang. Sekaligus menggangu pujian Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan ke Al Haris sebagai gubernur yang mampu menunjukan kerjanya dalam menekan inflasi.
“Bagaimana Jambi mau dapat bantuan dari Pemerintah Pusat untuk kelanjutan pembangunan dan pembayaran utang luar negeri, kalau pemasukan devisa dan pajak ekspor terganggu. Gubernur harus segera turun tangan untuk mengatasi ini,” sebut Usman, Selasa (11/10).
Bekas Anggota DPR R tiga periode di Komisi Keuangan dan Perbankan ini menyarankan, perlu upaya-upaya untuk bisa meningkatkan pergeseran dalam mengurai kemacetan.
Contohnya, kendaraan kecil dari arah Sumsel untuk menuju Muaro Bungo, Riau, Sumatera Utara dan Aceh yang melintasi KM 15 Tempino, dapat melewati jalan Bertam ke Simpang Nes.
Kemudian ekspor, dialihkan melalui pelabuhan lain atau lewat jalur sungai Batanghari.
“Sesuai saran kita dulu, segera operasikan angkutan batu bara melalui sungai agar bisa langsung ke Pelabuhan Talang Duku atau ke Muara Sabak Tanjab Timur dan di Taman Raja Tanjab Barat hulunya Sungai Pengabuan.
Itu bisa dilayari ponton sampai 5 ribu ton. Dimana pusat telah meningkatkan kualitas jalan Simpang Niam Tebo – Merlung- Taman Rajo Tanjabar sehingga menyebar pelabuhan-pelabuhan untuk pengiriman bahan baku eskpor batu bara dan CPO,” jelasnya.
Dibalik itu, Bupati Batanghari dan Bupati Muaro Jambi diminta untuk berembuk memikirkan jalan baru dari Simpang Tempino untuk memotong langsung Talang Duku.
Sebagai tindaklanjut untuk mengurai kemacetan lalu lintas angkutan batu bara, yang akan dibangun dengan dana Rp 50 miliar APBD Perubahan 2022 dari Koto Boyo-Kilangan.