Jambi – Angkutan batubara di jalan lintas Provinsi Jambi hingga kini masih menimbulkan berbagai masalah.
Seperti aksi protes yang dilakukan beberapa warga khususnya yang berada di Kabupaten Batanghari dan Muarojambi. Tidak sedikit warga meluapkan kekesalannya, bahkan sudah banyak memakan korban lantaran truk batubara tidak mematuhi aturan lalu lintas.
Menurut Wakil Ketua II DPRD Provinsi Jambi, Pinto Jayanegara, masalah tersebut sangat serius untuk diperhatikan. Dimana lalu lintas kendaraan batubara di Jambi saat ini sangat meresahkan masyarakat, terutama terkait dengan kondisi keamanan masyarakat dalam berlalu lintas di jalanan.
“Dengan adanya masalah tersebut kita harus mencari titik terang agar dapat di meminimalisasi, salah satunya untuk menertibkan angkutan batubara kita dapat menggunakan jalur Sungai Batanghari sebagai jalur alternatif, agar masyarakat tidak merasa terganggu lagi dan aktivitas angkutan batubara pun berjalan lancar,” kata Pinto, Kamis (13/10).
Selain itu, melalui jalur sungai Batanghari juga bisa dapat mengurangi dari kemacetan, kerusakan dan kecelakaan lalu lintas di Provinsi Jambi.
Politisi partai Golkar ini juga berharap pemerintah daerah serius dalam memanfaatkan Sungai Batanghari sebagai jalur transportasi alternatif angkutan batubara.
“Tinggal saja nanti harus dikaji terkait kedalaman atau kedangkalan di beberapa titik di Sungai Batanghari agar dapat berfungsi dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat,” kata Pinto.
Apa yang dikatakan Pinto sepaham disampaikan Mantan Bupati Tanjungjabung Barat dua periode Usman Ermulan, sejak beberapa tahun lalu.
Menurut Usman Ermulan, batubara menambah devisa dan memperkuat rupiah. Ini membantu Indonesia meraih lebih banyak keuntungan yang akan berimbas pada kesejahteraan warga.
Dari sisi kualitas, batubara Jambi masih jadi andalan. Hal tersebut ditandai dengan permintaan beberapa negara yang masih meningkat dalam jangka panjang.
“Biayanya lebih murah daripada angkutan darat. Pemerintah cukup mengeruk spot-spot tertentu yang akan dilalui,” ujar Usman.
Dengan berseliwerannya kapal-kapal pengangkut batubara di sepanjang Sungai Batanghari, daerah pun semakin diuntungkan melalui dana bagi hasil (DBH).
“Ini bisa menciptakan peluang usaha bagi warga di sepanjang Sungai Batanghari dan destinasi wisata baru untuk warga Jambi,” jelas Usman, juga bekas Anggota DPR RI tiga periode di Komisi Keuangan dan Perbankan ini.