Bangko, AP – Masa evakuasi terhadap jasad 11 orang Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) ‘Lubang Jarum’ di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap ditambah tiga hari lagi.
Penambahan masa evakuasi tersebut dilakukan Bupati Merangin, H. Al. Haris, setelah menggelar rapat dengar pendapat tim satgas di posko evakuasi depan Kantor Kecamatan Renah Pembarap kemarin (03/12) kamis.
“Jadi berdasarkan pendapat dari teman-teman di lapangan, baik dari para tokoh masyarakat, warga, kapolres, kanit brimob, maupun dari TNI, mereka sangat optimis jasad 11 orang korban bisa ditemukan,’’ujar bupati.
Dengan kekuatan alat berat itu, lanjut bupati, satgas evakuasi sangat yakin dalam waktu tiga hari ini bisa menembus sampai di mana posisi korban. Kendala apa yang dihadapi?
Dijelaskan bupati, satgas sekarang ini hanya terkendala ‘cakar harimau’, alat berat yang sering patah karena mengeruk napal yang cukup keras. Dengan mengganti ‘cakar harimau’, diprediksikan akan mampu memecah napal.
“Posisi jasad korban itu berada di bawah napal dasar Sungai Batang Merangin, jika dalam tiga hari ini napal itu berhasil dipecahkan, maka akan terlihat jasad korbannya,” terang bupati.
Ditanya sudah kedalaman berapa meter satgas bisa masuk ‘Lubang Jarum’ itu? Menurut bupati, satgas evakuasi sudah masuk sampai kedalaman 40 meter dari 50 meter posisi jasad korban. Artinya tinggal 10 meter lagi sampai.
“Itu dalam kondisi lubang mengering, tapi kemarin (02/12, red) sempat bocor lagi, sehingga kondisi air dalam lubang itu kembali naik. Namun itu cara pertama, cara kedua kita gunakan alat berat menembus napal tersebut,” tambah kapolres. nzr