Jambi – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi secara kumulatif tahun 2022 mencapai 5,13 persen yang ditopang oleh sektor pertanian.
Kepala BPS Provinsi Jambi Agus Sudibyo mengatakan pertumbuhan ekonomi Jambi 2022 jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi sebelum pandemi Covid-19 yaitu pada tahun 2018 dan 2019 dimana pertumbuhan ekonomi Jambi di angka 4 persen.
“Pertumbuhan ekonomi Jambi luar biasa, menurut kami impresif,” kata dia, dikutip dari Antara, Selasa, 7 Februari 2023.
Ia menjelaskan pertumbuhan ekonomi Jambi tahun 2022 jauh lebih tinggi dibanding tahun 2021 yang tumbuh sebesar 3,69 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 16,92 persen.
Dari sisi pengeluaran pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi lembaga non profit yang melayani
rumah tangga (PK-LNPRT) sebesar 6,05 persen.
Secara kumulatif, kata dia pada 2022 seluruh lapangan usaha tumbuh kecuali jasa kesehatan, konstruksi, jasa keuangan dan administrasi pemerintahan.
Adapun lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi adalah transportasi dan pergudangan, jasa perusahaan, pengadaan listrik dan gas serta penyediaan akomodasi dan makan minum.
Sementara itu, seluruh sektor unggulan seperti pertanian, pertambangan dan perdagangan melanjutkan tren pemulihan dan tumbuh impresif di atas lima persen.
BPS Jambi mencatat pada sektor pertanian, produksi kelapa sawit tahun 2022 meningkat menjadi 2,63 juta ton dari sebelumnya 2,43 juta ton. Demikian juga produksi komoditas perkebunan lainnya seperti karet, kopi, nilam, kayu manis dan lainnya juga mengalami peningkatan.
Sepanjang tahun 2022 sektor pertanian tumbuh sebesar 5 persen, sektor pertambangan sebesar 7,82 persen, sektor perdagangan sebesar 5,41 persen.
Tiga sektor ini, kata dia yang paling besar perannya pada pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut lapangan usaha. Peran sektor pertanian pada PDRB sebesar 30,25 persen, sektor pertambangan sebesar 19,29 persen dan sektor perdagangan sebesar 12,16 persen.
Agus menjelaskan aktivitas ekonomi masyarakat menguat seiring meningkatnya mobilitas masyarakat di Jambi. Hal ini tercermin dari jumlah penumpang penerbangan domestik di Bandara Jambi mengalami peningkatan.
Selain itu, kunjungan masyarakat ke toko,ritel dan tempat rekreasi di Jambi mengalami mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya.