Dibawah kepemimpinan Ir. Herman, MM, dan sekretaris Ir. Nelly Hasmia Ningsih, dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Dispertabunhut) melalui programnya, terus berbenah dan peningkatan kinerja.
2016, Dengan tiga bidang dan beberapa Kasi, diantaranya, Bidang Pertanian, dipimpin Ir. Susi Hartina, M.Si, bidang Perkebunan dipimpin Madya Putra, SP, MM dan Bidang Kehutanan dibawah naungan Siswadi, S.Hut.T, terus berpacu memaju dan meningkatkan program bidang masing-masing, melalui APBD I, APBD II dan APBN.
Diantaranya, Bidang Pertanian, tahun ini, untuk peningkatan sektor pertanian, alat pengadaan 107 unit alat mesin pertanian, Pengadaan 75 ton benih padi, pengadaan 120.000 herbisida, pembuatan 2.354,7 M jalan usaha tani, pengadaan pupuk organik dan pupuk kimia 16 ton, pengadaan 5 Ton benih kentang, pembangunan Gedung dan rehab Gedung BP3K masing-masing 1 unit. Bidang pertanian juga memiliki program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)1 ha 36 ribu, dapat premi 6 juta per hektare, kalau gagal panen (Poso).
Bidang pertanian juga melakukan program 100 hektare cetak sawah baru, di kecamatan Hamparan rawang dan kecamatan Pondok tinggi, masing-masing 50 Ha. Sarana dan prasarana pasca panen 34 unit dan pengadaan rumah pompa sebanyak 7 unit.
Bidang Perkebunan, juga memprogramkan beberapa program dan kegiatan, diantaranya Temu Mitra Komoditas Perkebunan, yang merupakan kegiatan rutin sejak 2010. Kegiatan ini, bertujuan untuk memfasilitasi semua stakeholder, dengan harapan bisa memecahkan masalah dan mendapatkan solusi dibidang perkebunan.
Kegiatan peningkatan Produksi, Produktivitas dan mutu Kopi, Kakao dan Tembakau, yang bertujuan untuk pembinaan petani. Kegiatan ini, dikemas dalam bentuk bimbingan teknis, meliputi budidaya tanaman, terutama dalam pemangkasan kopi. Metode Indoor, lebih banyak pemaparan teori budidaya dan Outdoor, petani kopi diajak untuk langsung mempraktekkan metode pemupukan dan pemangkasan.
Bidang Perkebunan juga melaksanakan kegiatan penanganan pasca panen dan pengolahan hasil perkebunan. Kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan SDM Petani. Berupa Sosialisasi dan pembinaan 11 Kelompok tani penerima unit pengolahan hasil dan Frield Trip.
Untuk peningkatan produksi Kopi, Bidang Perkebunan dan Petani, melalui Program Frield Trip juga melakukan study banding dengan Kelompok Tani Rahayu di Jawa Barat, bermotokan “Bermitra Berbagi Peduli” yang memproduksi Kopi Malabar Indonesia, dengan mempertimbangkan Komoditas Kopi Arabika dengan ketinggian tanaman diatas 1000 Mdpl, dan cocok untuk beberapa wilayah di kota Sungaipenuh.
Penuturan Madya Putra, saat ini Sungaipenuh, memiliki 436 Ha, lahan yang cocok untuk tanaman Kopi Arabika. Pembibitan 25 ribu bibit Kakao siap tanam, untuk 25 Hektare lahan petani, serta pembibitan 22.500 bibit tembakau siap tanam, 3 unit mesin perajang tembakau, serta 225 alas jemur. Dengan prestasi yang dicapai, diantaranya Juara I penilaian kelompok Tani berprestasi terbaik perkebunan tingkat provinsi, atas nama Edi Saputra, yang diserahkan oleh Gubernur Jambi, Zumi Zola dan Juara II Stand Pameran di Hari Krida Pertanian di Tanjung jabung timur.
Khusus untuk peningkatan hasil Kopi, saat ini, telah dilakukan MoU dengan Sutainable Coffe Platform Indonesia (SCOPI) yang merupakan sebuah forum kopi nasional, yang berisikan para penggiat, pecinta, serta penikmat Kopi.
Tidak kalah, Bidang Kehutanan juga telah melakukan berbagai kegiatan, Program Rahabilitasi Hutan dan Lahan, antaranya, Pembuatan Tanaman Hutan Rakyat Pola Agroforestry 20 Hektare, kegiatan ini merupakan kegiatan kehutanan berbasis pertanian, guna menunjang rehabilitasi hutan dan lahan.
Pembuatan Bibit tanaman kehutanan, sebanyak 10.000 batang, dengan output, tersedianya bibit tanaman kehutanan dan MPTS. Kegiatan ini untuk memenuhi kebutuhan bibit masyarakat, instansi pemerintah, instansi swasta. Pengayaan ruang terbuka hijau dan hutan kota, sebanyak 1600 batang, dengan output tersedianya tegakan penghijauan lingkungan.
Sektor Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan, Bidang kehutanan melakukan patroli rutin pengawasan dan pengendalian peredaran hasil hutan, sebanyak 156 kali. Pengamanan Hutan dan Dalkarhutla, sebanyak 6 kali, dengan output terlaksananya Bimtek pengendalian hutan dan lahan.
Sektor Pemanfaatan Sumber Daya Hutan, antaranya, pembentukan 1 dokument KPHP, dengan output terbentuknya produk hukum dan tersosialisasinya KPHP kota Sungaipenuh. Hal ini, adalah tindaklanjut dari perjanjian Dipertabunhut dengan Unja dalam proses pembentukan kesatuan pemangkuan Hutan Produksi (KPHP) di Kota Sungaipenuh.
Sektor Perencanaan dan Pengembangan Hutan, Penyusunan Database Kehutanan, output Solusi/Alternatif penyelesaian permasalahan Inventarisasi flora dan fauna, tersusunnya RPP, RKL dan RKT. Hal ini, sebagai tindak lanjut dari perjanjian kerjasama antara direktur jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem, kementrian LHK dengan pemkot Sungaipenuh, 18 januari 2016, tentang Pengelolaan Kawasan Jalan Sungaipenuh-Batas Sumbar (Tapan).
Sementara itu, program Dana Alokasi Khusus (DAK), antaranya, pembangunan Hutan Rakyat dan Pengayaannya sebanyak 10 hektare, dengan output, tersedianya tegakan tanaman hutan rakyat pola agroforestry dan tersusunnya rancangan teknis hutan rakyat pola agroforestry.
Pengembangan Sarana dan Prasarana pengamanan hutan, 1 unit mobil Fire Jeep untuk penanggulangan pemadaman kebakaran hutan dan lahan. Selain itu, juga sebagai mobil perintis dalam mebantu Tim pemadam kebakaran pada lokasi-lokasi yang tidak memungkinkan mobil berkapasitas besar.
Selain itu, guna peningkatan perekonomian masyarakat petani, hingga November 2016, Bidang ini juga oleh memproduksi HHBK dari Getah Pinus 51.025 kg. “Kita berharap apa yang telah diprogram dan dilakukan ini, bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya petani, guna mendukung Visi dan Misi pemerintah kota Sungaipenuh”, harapan Herman. (hen)