Jambi – Anggota DPRD Provinsi Jambi Rendra Ramadhan Usman mempertanyakan keseriusan Gubernur Jambi Al Haris menangani macet akibat angkutan Batubara, dalam Paripurna, kemarin, Senin (27/3).
Terutama pada titik Simpang Karmeo Kilangan, menuju Tembesi, Bulian, Muaro Jambi lalu ke Kota Jambi yang kerap terjadi kemacetan.
“Kondisi kemacetan angkutan Batubara saat ini sangat parah, macet total hingga stagnan, adalah persoalan serius yang harus segera diatasi. Terutama pada lintas Sarolangun hingga Kota Jambi. Apa tidak ada inisiatif dari pak gubernur untuk memindahkan alur batubara tersebut,” ujar Rendra.
Menurutnya, angkutan Batubara dari Sarolangun Batanghari ada jalur alternatif yang bisa digunakan, yaitu melewati Sungai Batanghari dan dari Bungo Tebo melewati sungai pengabuan.
“Untuk masalah anggaran dari DPRD telah full support, bahkan di support total bahkan pada saat itu sampai Kadishub (Ismed Wijaya) berjanji kalau masih terjadi kemacetan siap mundur. Tapi buktinya sekarang, masih macet parah bahkan sampai stagnan,” jelasnya.
Al Haris pun langsung menjawab yang disampaikan Rendra.
“Untuk dua jalur sudah kita lakukan kita sekarang ke pengabuan sudah jalan ada yang sudah kita uji di situ, sekarang jalur Batanghari sudah mulai dilalui oleh tongkang, tapi karena memang ada pendangkalan. Nah itu kondisinya kita coba semuanya, semua peluang yang mungkin saya lakukan untuk Jambi ini,” paparnya.
Hanya saja kata Al Haris upaya tersebut ada yang bisa dan yang tidak bisa.
“Tapi Insyaallah saya siap untuk itu, insya Allah tapi memang kondisi kita memang hari ini karena batu bara yang sekarang saya baru jadi gubernur harganya naik, nah akhirnya muncullah ada gula ada semut,” ucapnya. **