TOKOH Masyarakat Jambi Usman Ermulan mendukung penuh pemberian gelar adat Jambi kepada Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Sigit dinilai mantan Anggota DPR RI tiga periode berperan penting dalam penegakan hukum yang ada di tanah air. Perbaikan dan pembenahan di kepolisian terus ia lakukan hingga sekarang.
Usman bilang Survei Litbang Kompas yang diselenggarakan sejak 29 April hingga 10 Mei 2023 menunjukan citra Polri semakin hari semakin pulih. Sebanyak 61,6 persen responden menilai baik citra lembaga Kepolisian. Responden menilai pelayanan Polri yang diberikan ke masyarakat saat ini sudah baik.
“Citra Polri makin pulih di mata masyarakat sebagai hasil kerja keras Jenderal Sigit,” kata Usman, Minggu, 28 Mei 2023.
Bagi Usman yang juga sahabat mendiang Ahmad Syafii Maarif atau Buya Maarif, ini bukti komitmen Sigit untuk berbenah. Setelah merosot tajam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang diotaki mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengaman (Kadiv Propam) Polri Irjen Pol Ferdy Sambo dan kasus jaringan peredaran narkoba yang melibatkan mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Teddy Minahasa dan anggota Polri lainnya menambah marwah Kepolisian menukik tajam.
“Patut diacungkan jempol karena telah berani menghukum Sambo dengan kasus korbannya putra Jambi yakni Brigadir Yosua dan menghukum Teddy Minahasa gembong narkoba,” kata Usman.
Menurut Usman sekaligus mantan Bupati Tanjungjabung Barat dua periode, Sigit termasuk tokoh berjasa bagi Jambi karena peran pentingnya mengusut tuntas kasus korban Yosua. Menguras banyak waktu, tenaga, dan pikiran, sehingga dapat berjalan dengan lancar.
Pemberian gelar sekaligus memastikan bahwa Sigit menjadi inspirasi bagi generasi muda bangsa Indonesia, terkhusus Polri.
“Sangat pantas LAM Jambi memberi gelar adat kepada Jenderal Sigit,” tegas Usman, juga orang dekat Presiden ketujuh Bj Habibie
Pemilik gelar Orang Kayo Mustiko Rajo Alam ini berharap korps Bhayangkara selalu terbuka dengan saran, masukan, dan kritik dari masyarakat. Merespons cepat setiap pelayanan publik.
Meningkatkan pengawasan internal guna menghindari penyalahgunaan kekuasaan serta pelanggaran etika yang dilakukan oleh anggota Polri agar tidak ada lagi Ferdy Sambo dan Teddy Minahasa di kemudian hari.
Tidak melihat apakah itu polisi atau bukan tetapi dilihat dari proses penegakan hukum yang bermuara pada keadilan yang kemudian diselesaikan secara proporsional.
“Polri harus menjadi institusi yang melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat. Salam Presisi,” ucap Usman.(Deni)