Jambi – Tokoh Masyarakat Jambi Usman Ermulan lagi-lagi menyarankan Gubernur Jambi Al Haris atasi kemacetan yang kerap terjadi di Jembatan Aurduri Satu.
“Dari tadi siang jam 12 sudah macet, bayangkan dari Simpang Rimbo biasanya 45 menit, kini 90 menit. Nah, arus baliknya lebih parah lagi sampai arah Sengeti macetnya, ini dampak dari siang itu kali,” kata Usman, di lokasi kemecetan, malam ini, Minggu, 4 Juni 2023.
Sekiranya belum mampu melobi anggaran pusat bangun jembatan Aurduri Tiga sebagai penopang Tol Jambi-Rengat. Lebih baik Al Haris mengurangi kegiatan seremonial.
“Kurangi kegiatan seremoni dan proyek-proyek yang tak terlalu besar manfaatnya ditunda. Utamakan kepentingan rakyat. Lebih baik anggarannya untuk pembangunan jembatan Aurduri Tiga, dulu waktu pak Zulkifli Nurdin gubernur dia mampu bangun jembatan Aurduri Dua tanpa bantuan pusat dan itu cukup uang daerah saja. Sudah beberapa kali berganti gubernur tapi jembatan masih tetap dua. Gubernur sekarang harus tampil dong,” kata Usman, juga mantan Bupati Tanjungjabung Barat dua periode.
Menurut Usman, jembatan Aurduri Tiga sudah beberapa tahun lalu direncanakan oleh Pemerintah Provinsi Jambi, di Desa Tantan Kedotan, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muarojambi.
“Sumsel sudah delapan jembatan, Jambi satu saja gak mampu. Al Haris sebagai pemimpin perlu diuji sejauh mana kemampuannya untuk mengatasi ini. Apalagi kondisi jembatan Aurduri Satu usianya sudah hampir 50 tahun,” katanya.
Dibalik itu, mantan Anggota DPR RI tiga periode juga mempertanyakan kinerja petugas dinas perhubungan dan kepolisian saat kemacetan terjadi. Tidak ada petugas yang berusaha membantu kelancaran kemacetan tersebut.
“Petugas lambat tanggap, jangan segala sesuatu harus menunggu perintah,” katanya.
Kemacetan yang terjadi di Jembatan Aurduri I berdampak pada inflasi di Sumatera. Dimana Provinsi Jambi terletak di tengah Pulau Sumatera.
“Masak Jambi penuh dengan masalah kemacetan saja, batu bara yang belum selesai ujung pangkalnya, ditambah lagi di Aurduri Satu yang dapat menyebabkan inflasi di daerah Sumatera, apakah ini tidak memalukan. Orang akan bertanya sejauh mana kemampuan pemimpin Jambi sekarang tentang kepuasan masyarakat,” tegas Usman. (Dani)