Teka-teki kematian Masra (21 tahun), mahasiswi Fakultas Kehutanan (Fahutan) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, akhirnya terungkap.
“Ia merupakan korban pembunuhan,” kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib, kepada wartawan Senin (12/6).
Ia menjelaskan, berdasarkan penyelidikan, Masra yang merupakan mahasiswi angkatan 2020 asal Kabupaten Sinjai itu dibunuh oleh kekasihnya sendiri, M. Joshua (24). Korban sempat mendapatkan tindakan penganiayaan di pelipis mata dan kepala bagian belakang.
“Korban dianiaya di kos,” ungkapnya.
Masra ternyata sedang hamil empat bulan. “Dari hasil autopsi diperoleh, ada janin pada tubuh korban berumur 4 bulan,” kata Ngajib.
Ngajib menjelaskan, korban hamil di luar nikah. Dia kemudian, mengonsumsi obat-obatan dengan maksud menggugurkan kandungannya. Tapi, malah keracunan dan meninggal dunia.
“Ingin menggugurkan daripada janin yang ada di dalam badan korban. Makanya, kami temukan ada busa di mulutnya. Itu diduga karena pengaruh obat-obatan,” ungkapnya.
Dalam menggugurkan kandungannya, MA diduga dibantu oleh pacarnya, Joshua.
“Perempuan ini diberikan obat oleh pelaku, kemudian juga ada tanda-tanda kekerasan. Ini semua rangkaian atau urutan kejadian,” katanya.
Dijelaskannya, korban dan Joshua menjalin hubungan kekasih, baru satu bulan. Namun korban sudah hamil 4 bulan lamanya. Polisi mengaku, masih mendalami ayah dari janin yang dikandung oleh korban tersebut.
“Kami masih melakukan pendalaman soal itu. Pada intinya, motif korban dibunuh ini karena ingin menggugurkan kandungan,” jelasnya.
Akibat perbuatannya, pelaku dijerat pasal 338 KUHP tentang pembunuhan. “Pelaku saat ini telah ditahan di Polsek Tamalanrea untuk proses hukum lebih lanjut,” tandas dia.
Sebelumya, seorang mahasiswi Fakultas Kehutanan (Fahutan) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, berinisial MA (21), ditemukan tewas di kamar kosnya pada Sabtu malam (10/6). Keluarga curiga korban meninggal tak wajar.
Mahasiswi Unhas asal Kabupaten Sinjai ini ditemukan meninggal oleh temannya yang datang ke kosnya. Lantaran, dia tak pernah merespons ketika dihubungi.
“Temannya yang temukan terbujur kaku di kamarnya,” ungkapnya.
Rekan korban sempat membawanya ke rumah sakit dengan maksud memberikan perawatan. Tetapi, korban ternyata sudah meninggal.
“Memang ada lebam di tubuh mayat. Tetapi kami belum tahu juga sebabnya. Sehingga, pihak keluarga minta autopsi,” bebernya. (KMP)