Jambi – Salah satu kunci keberhasilan restorasi gambut bukan hanya sekadar dilihat dari banyaknya Infrastuktur Pembasahan Gambut (IPG) yang dibangun maupun program pengembangan ekonomi masyarakat yang telah dilaksanakan semata, melainkan juga pembangunan sumber daya manusia untuk mengelola ekosistem gambut secara berkelanjutan. Dalam upaya percepatan restorasi gambut, BRGM selain memberikan contoh juga menggunakan pendekatan edukatif pada proses membangun pemahaman, menggalang dukungan masyarakat terkait pentingnya menjaga lingkungan khususnya pada ekosistem gambut melalui program pengarusutamaan pendidikan lingkungan gambut.
Guna merealisasikan program tersebut, BRGM bersama Pemerintah Provinsi Jambi menginisiasi pendidikan lingkungan gambut ke dalam kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan menengah atas (SMA dan SMK). Provinsi Jambi dipilih sebagai provinsi pelopor muatan lokal gambut terintegrasi dalam projek penguatan profil pelajar pancasila. Kegiatan launching yang bertajuk “Pelestarian Ekosistem Gambut dan Pencegahan Karhutla” ini diselenggararakan di Hotel Aston, Kota Jambi (14/06/2023).
Kepala BRGM, Hartono menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jambi atas kerjasamanya dalam pengembangan muatan lokal gambut ini. “Terima kasih kami ucapkan sebesar-besarnya kepada Pemerintah Provinsi Jambi yang telah bersinergi sejak BRGM berdiri 2016 yang kemudian mengembangkan muatan lokal gambut ini melalui proses yang panjang dari mulai penguatan pemahaman bersama, identifikasi kebutuhan dan konteks, pengembangan kurikulum, penyusunan modul, evaluasi dan simulasi, bimbingan teknis guru, pengesahan dan implementasi, serta kegiatan launching pada hari ini”, kata Hartono.
Implementasi muatan lokal gambut ke dalam pembelajaran kurikulum merdeka sesuai dengan PERMENDIKBUDRISTEK No. 56 Tahun 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran. Bentuk projek dipilih untuk mengelaborasi materi gambut karena waktu pembelajaran yang lebih fleksibel, tema dapat diangkat berdasarkan kearifan lokal, serta penilaian yang berfokus pada perubahan sikap atau karakter yang dapat dijadikan sarana untuk membentuk kepedulian terhadap ekosistem gambut. Diharapkan jejak Jambi ini dapat diikuti dan disempurnakan oleh Provinsi lain.
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Gambut ini terdiri dari dua fase yaitu Fase E (Kelas X) dan Fase F (Kelas XI dan XII) untuk SMA dan SMK. Implementasi modul ini dilaksanakan pada pembelajaran kokurikuler dengan mengintegrasikan materi gambut ke dalam tema projek Gaya Hidup Berkelanjutan.
Kurikulum muatan lokal gambut ini merupakan inovasi dan langkah awal BRGM dalam mengimplementasikan pendidikan lingkungan gambut ke dalam pembelajaran pada kurikulum merdeka. Diharapkan dengan menerapkan muatan lokal gambut ini, dapat meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap ekosistem gambut dan membentuk karakter peduli ekosistem gambut peserta didik.
Pada kesempatan ini, Al Haris Gubernur Provinsi Jambi mengatakan “Launching kurikulum pendidikan lingkungan gambut sebagai muatan lokal ini merupakan salah satu upaya kita bersama untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam program rehabilitasi hutan dan lahan rawa gambut di dunia pendidikan. Sehingga akan terwujud apa yang kita harapkan bersama yaitu Lahan Gambut Terjaga Masyarakat Sejahtera. Harapannya, seluruh pihak dapat bersinergi dalam membangun generasi muda peduli lahan gambut,” ucap Haris.