Jambi – Ancaman krisis pangan kian mendekat setelah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengajak masyarakat beralih ke sumber pangan karbohidrat selain beras atau diversifikasi pangan.
Omongan Tito memicu amarah mantan anggota DPR RI tiga periode, Usman Ermulan. Sedangkan beras menjadi makanan pokok yang dikonsumsi setiap harinya.
“Kami sejak lahir sudah makan nasi, bagaimana kami untuk merubah itu. Sekarang pertanyaannya: apakah Anda sudah punya strategi dan konsep. Pikiran Tito sangat tidak bisa kami terima, Anda dulu-lah yang gak makan nasi, kami jangan, sudah turun menurun kami makan nasi,” ujar Usman, yang juga Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Jambi, Jumat, 6 Oktober 2023.
Menurut Usman, Tito gagal menjadi menteri karena tak mampu mengarahkan gubernur serta bupati untuk swasembada beras. Semua ketergantungan dari impor.
“Harusnya Anda mendorong bupati hingga gubernur agar daerah yang dipimpinnya bisa swasembada beras, bukan tergantung beras impor!. Mana konsep Anda wahai bung Mendagri terhadap gubernur dan bupati,” ucap Usman, mantan Bupati Tanjungjabung Barat dua periode.
Usman mencontohkan tiga kabupaten daerahnya di Provinsi Jambi yakni Tanjungjabung Barat, Tanjungjabung Timur, dan Kerinci, yang sejak dahulu dikenal sebagai daerah lumbung padi. Dengan wilayah pertanian yang demikian luas. Seharusnya mampu menjadikan Provinsi Jambi sebagai swasembada beras.
“Tanjungjabung Barat dan Timur yang tidak tergantung dengan irigasi dan apabila air laut (sungai Batanghari) naik, air tetap masuk. Lalu, Kerinci punya lahan tidur bisa dimanfaatkan dari Hamparan Rawang sampai Danau Kerinci dan kalau dibikin kanal maka kiri-kanannya bisa jadi sawah. Tinggal lagi para kepala daerahnya,” sebut Usman.
Oleh karena itu, paling tidak pemerintah membantu dengan menyediakan bibit padi sehingga ada rangsangan bagi petani untuk bekebun.
“Saya juga sangat kecewa dengan pemerintah di Provinsi Jambi gagal dalam swasembada pangan,” ucap bekas Staf Khusus Menteri Bappenas ini. (Deni)