Jambi – Tokoh Jambi Usman Ermulan meminta Gubernur Jambi Al Haris untuk senantiasa peka terkait penolakan pembangunan stockpile baru bara milik PT SAS di kawasan Aurkenali, Kota Jambi.
“Lokasinya berada dalam kota Jambi, sedangkan jaraknya menimbulkan masalah dengan instruksi yang dikeluarkan gubernur, bahwa pemilik IUP tidak dibolehkan melewati jalan nasional. Jelas bertentangan dengan intruksi yang dikeluarkannya,” ujar Usman, mantan Anggota DPR RI tiga periode, Kamis, 11 Januari 2024.
Menurut Usman, pembangunan stockpile bukan hanya menganggu kenyamanan masyarakat sekitar tetapi pada ekonomi Nasional.
Dengan berseliweran truk ke pintu masuk stockpile yang terlalu dekat dengan badan jalan Nasional bakal menghambat arus barang dan penumpang dari Pulau Jawa menuju Pekanbaru, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Aceh dan sebaliknya.
Hal ini akan merusak nama Jambi di mata Indonesia. Menambah kemacetan baru selain jembatan Aurduri Satu, dekat kawasan itu
“Karena ini kawasan bukan untuk stockpile, itu adalah kawasan pemukiman masyarakat dan pertanian. Kita imbau pak Gubernur memperhatikan penolakan masyarakat yang tinggal di sekitar stockpile tersebut, karena bagaimanapun orang di sana memilih pak Gubernur waktu Pilgub lalu, ” kata Usman yang mantan Bupati Tanjung Jabungbarat dua periode.
Dibalik itu, Usman Ermulan mendukung instruksi dikeluarkan Al Haris yang mengharuskan pemilik tambang lewat jalur sungai.
“Akan memberikan lapangan kerja baru bagi warga sepanjang pinggir sungai dan memiliki nilai wisata dengan hilir mudik kapal pengangkut batu bara sehingga berdiri kafe kafe di pinggir sungai seperti sungai Nil di Mesir. Sungai Batanghari merupakan pemberian Tuhan dan harus kita manfaatkan.
Akan jadi pencarian baru juga untuk pemuda sekitar supaya kapal tidak menabrak jembatan dengan menggunakan jasa asis yang tugas mengarahkan bagian belakang tongkang, ” ucap Usman.