Jambi – Mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat Pol PP) Muaro Jambi ikut menyayangkan lemahnya Satpol PP Provinsi Jambi hingga demo berujung anarkis merusak kantor Gubernur Jambi pada Senin lalu, 22 Januari 2024.
Menurut Mukti Sa’ari, human relation dan pendekatan dengan pimpinan demo musti dibangun oleh jajaran Satpol PP Provinsi Jambi.
“Duduk bersama hasilnya lapor pimpinan dan berikan saran yang cerdas. Kebijakan yang diambil pimpinan dan staf dilanjutkan oleh Komandan Satpol PP dan jajaran,” kata Mukti pada Rabu, 24 Januari 2024.
Mukti menduga hal tersebut tak dilakukan oleh Satpol PP Provinsi Jambi. Dimana ratusan orang mengatasnamakan Komunitas Supir Batu Bara gelar unjuk rasa sampai merusak kantor Gubernur Jambi serta menutup persimpangan simpang IV Telanaipura, depan Bank Indonesia, Kota Jambi.
“Pertanyaannya, apa itu laksanakan,” ucap Mukti.
Sebelumnya, mantan aktivis 98 Mulyadi Tanjung Bajure mengungkap lemahnya Satpol PP Provinsi Jambi saat menjaga demo supir batu bara.
“Saatnya Gubernur Jambi memberikan penguatan kepada Satpol PP sebagai penegak peraturan daerah dan pengamanan fasilitas dan lingkungan pemerintahan,” ujar Mulyadi pada Selasa, 23 Januari 2024.
Menurutnya, dalam situasi seperti kemarin semestinya Satpol PP sangat membantu Polri dalam pengamanan dan pengawalan aksi unjuk rasa.
“Dulu Polisi Pamong Praja ini sangat bagus, sekarang sepertinya butuh penguatan,” ucapnya.
Demo diketuai oleh Tursiman sekaligus koordinator lapangan menuntut Al Haris membuka houling batu bara di jalan umum.
“No coment silahkan menilai dan saya punya pimpinan yg lebih berhak menilai bagaimana kerja atau kinerja Satpol PP Provinsi dgn sarana dan prasarana yg ada silahkan datang saat malam pendemo yg menginap apa dan bagaimana Kami sebenarnya,” kata Kasat Pol PP dan Pemadam Kebakaran Provinsi Jambi Rahmad Hidayat.
Pemprov Jambi dalam hal ini Karo Umum Muzzakir dan Plt Karo Hukum Ali Zaini sudah melaporkan kasus perusakan kerugian ratusan juta itu Kepolisian Daerah (Polda) Jambi. (Den)