Sabak- Sebuah utas di medsos menyebut soal perusakan baliho bergambar Zumi Laza di Kecamatan Kualajambi Tanjung Jabung Timur.
Bukannya mendapat simpati masyarakat, isu itu malah blunder dan banjir gunjingan. Karena baleho Zumi Laza dipasang menutupi baleho Wakil Bupati sekarang, Robby Nahliyansyah.
Berita perusakan baliho itu diviralkan tim sukses Laza, Ambo Tang. Disebutkan bahwa baliho tersebut dirusak karena ketakutan lawan pada elektabilitas Laza yang disebut tertinggi. Bahkan bekas wakil bupatinya Zumi Zola itu menggiring agar masyarakat bersimpati kepada Laza yang dianggap terzolimi.
Bukannya simpati yang dituai malah jadi gunjingan netizen yang ramai.
Netizen menyebut rusaknya baliho Laza itu lantaran karma. Seorang netizen dengan akun @andimendahara menyebut baliho itu rusak karena dipasang secara arogan dan menutupi baliho Wakil Bupati Tanjabtim Robby Nahliyansyah.
“Hahahhaa, lihat itu faktanya, baca berita itu dan lihat foto beritanya, jelas-jelas baliho pak Wabup mereka tutup eh terbukti kan setelah baliho mereka rusak,” tulis Andi sembari melampirkan foto berita rusaknya baliho Laza.
Di foto pemberitaan memang terlihat sebuah baliho besar yang sudah rusak. Di sebelah kanannya ada baliho Sapril Sekda Tanjabtim, sedangkan di belakang baliho yang rusak memang jelas terlihat baliho Wabup Robby Nahliyansyah yang tertutup oleh baliho Laza.
“Balasan kezaliman itu nyata ya teman – teman,”tulis akun @robbyorangbaik.
Akun @Putrisadu menyebut isu baliho dirusak lalu diblowup demi menuai simpati, hanyalah tindakan cengeng dan gaya komunikasi yang sudah tak lagi laku di tengah masyarakat yang punya pengalaman panjang mengikuti Pilkada maupun pileg dan Pilpres.
“Kalau masih mengira main – main playing victim efektif maka sepertinya anda ketinggalan jauh dan selama ini kemana aja,” tulisnya.
Direktur Media Center Dilla Hich 2024, Rustam Hasanuddin turut menyayangkan adanya perusakan baliho jelang Pilkada serentak.
Tetapi kata Rustam, mendukung cipta kondisi yang kondusif jauh lebih penting. Ia mengimbau seluruh kandidat terutama tim sukses untuk lebih dewasa dalam berpolitik.
“Begini ya, kita ini harusnya dewasa semua lah dalam berpolitik. Memang tak baik merusak baliho siapapun itu. Tapi jangan juga lah terlalu cengeng menghadapi Pilkada ini. Hal – hal kecil dibesar-besarkan. Kita semua harus memberi contoh agar Pilkada ini adem tapi tetap menggembirakan,” kata Rustam Kamis pagi (12/6) di Poskonya.
Rustam juga mengingatkan soal etika berkomunikasi politik. Misalnya saat tim menyebar alat peraga kampanye. Rustam menghimbau agar mengedepankan etika dan tidak asal pasang.
“Kalo melihat di foto berita itu kayaknya baliho yang rusak justru tadinya menutupi baliho kandidat lain, ini kan tak elok, jadi tim harusnya juga lebih peka,”lanjut Rustam.
Rustam sendiri mengaku cukup banyak juga baliho Dilla Hich yang rusak di berbagai tempat. Namun dia dan tim dilarang kandidat untuk merespon hal itu dengan emosional. Dilla selalu menyarankan agar baliho yang rusak diperbaiki sedapat mungkin.
“Bu Dilla melarang kami merespon dengan energi negatif. Beliau menekankan bahwa menjaga kedamaian jauh lebih penting,” ucap wartawan senior itu.
“Baliho rusak itu biasa saja lah, tak perlu dibesar-besarkan nanti malah merusak kedamaian yang sudah ada, makanya kami sedang mempertimbangkan untuk menggunakan billboard di sejumlah titik supaya tidak rentan rusak,” kata Rustam.
Rustam pun berkeyakinan masyarakat Tanjabtim sudah sangat dewasa dalam menghadapi berbagai event poltik. Dia menyebut Pilpres dan pileg yang baru lalu aman – aman saja. Padahal di dua event itu terutama pileg, baliho justru jauh lebih banyak.
“Tak pernah ada tuh isu perusakan baliho, jadi kami dari tim Dilla menghimbau mari kita berdemokrasi secara gentlement dan dewasa, hentikan cara – cara tak terpuji entah itu serangan darat maupun serangan opini, semua yang kita lalui ini adalah proses demokrasi menuju Tanjabtim lebih maju dan lebih baik,” imbau Rustam.
Sumber: Infojambi