Jambi, AP.- Relokasi se-ekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) ke kawasan hutan harapan PT Restorasi Ekosistem, Provinsi Jambi diharapkan dapat meningkatkan populasi gajah di kawasan itu.
“Dengan kita relokasi gajah jantan tersebut ke PT Reki itu diharapkan mereka bisa kawin dengan gajah betina di kawasan itu dan dapat meningkatkan populasi,” kata Kepala BKSDA provinsi setempat, Syahimin di Jambi, Senin.
Dipilihnya kawasan PT Reki untuk relokasi gajah jantan tersebut kata Syahimin karena di kawasan itu kondisi hutannya masih terjaga dan terdapat enam populasi gajah betina.
“Lokasi di PT Reki itu memenuhi syarat, di sana tidak ada gajah jantannya, dengan datangnya gajah jantan tersebut setidaknya bisa menjadi pejantan untuk kelompok gajah betina di lokasi itu,” katanya.
Gajah jantan liar yang direlokasi itu sebelumnya mempunyai wilayah jelajah di Pemayungan, Kabupaten Tebo. Namun karena berbagai faktor kerusakan alam dan alih fungsi hutan, gajah tersebut sempat ditemukan menjelajah hingga ke daerah di Indragiri Hulu, Riau.
“Relokasi gajah jantan tersebut selain menjaga populasi juga untuk menyelamatkan dari perburuan liar dan menghindari konflik gajah dengan manusia,” ujarnya.
Saat relokasi gajah jantan ke PT Reki, pada Sabtu (12/11) itu kata Syahimin tidak ada kendala yang dihadapi petugas di sana.
Saat ini kondisi gajah jantan yang sudah memasuki usia remaja yang direlokasi itu terus dipantau pergerakannya melalui sistem GPS yang dikalungkan di leher gajah itu.
“Ada personil gabungan yang memantaunya, yakni dari BKSDA, dari teman-teman NGO dan juga dari pihak Reki sendiri,” ucapnya.
Dia menambahkan, dalam survei terakhir saat ini populasi gajah sumatera di Provinsi Jambi hanya berkisar mencapai 150 ekor saja, sehingga perlu dijaga populasinya dari berbagai ancaman. dodi