Jambi – Proyek pembangunan jalan nasional dengan konstruksi rigit beton yang mengarah ke desa Pembengis di Tanjungjabung Barat sudah mengalami keretakan.
Padahal, pengerjaannya tengah berlangsung. Banyak sisi jalan terlihat sudah terjadi keretakan hingga ke dasar bangunan. Keretakan tampak dimana-mana, bahkan ujung ke ujung.
Ini disebabkan oleh struktur utama jalan diduga tidak menggunakan besi sama sekali.
Mantan Bupati Tanjungjabung Barat dua periode, Usman Ermulan, menduga proyek tersebut tanpa menggunakan tulang besi atau besi anyaman sebagai penguat kontrusi bangunan.
“Rigit beton yang dibangun sekarang belum serah terima, tapi sudah patah atau retak, karena (diduga) tidak pakai tulang besi. Ada besi dipasang antar ruas aja dengan besi tidak lebih 50 cm jika rigit beton pakai besi 16, ini tidak sama sekali,” ujarnya, Senin, 8 Juli 2024.
Mantan DPR RI selama tiga priode ini sangat menyayangkan pembangunan jalan nasional tersebut. Apalagi menurutnya, tanah di wilayah tersebut sedikit labil tentu akan mempengaruhi masa ketahanan rigit beton tersebut.
“Yang kita khawatirkan masa ketahanannya, apa lagi wilayahnya memiliki kontur tanah yang labil. Jika kontruksinya tidak menggunakan tulang besi maka akan berpengaruh terhadap kekuatannya,” jelasnya.
Kemudian diyakininya, dalam proses pembangunan jalan nasional dengan rigit beton tentu sudah memiliki standar yang menggunakan tulang besi sebagai pengikat material untuk ketahanan pembangunannya.
Perbandingan dilakukan Usman dengan konstruksi jalan rigid beton Kuala Tungkal – Teluk Nilau, yang umumnya memanfaatkan besi berukuran 16 sebagai standar.
PROYEK TANPA BESI
Bahkan hingga coran lapis kedua, tidak ditemukan penggunaan besi untuk penopang beban jalan.
Kekhawatiran Usman muncul bahwa jalan tersebut akan cepat mengalami kerusakan karena tidak mampu menahan beban kendaraan, ditambah dengan kondisi tanah yang berlumpur di area tersebut. Ia pun mempertanyakan pengawasan atas proyek itu.
“Dapatkah jalan tersebut menopang kendaraan dengan beban berat? Saya perkirakan dalam waktu tertentu jalan ini akan mengalami kerusakan serius karena absennya penggunaan besi,” ungkap Usman.
Padahal, Usman baru saja menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono atas pemeliharaan infrastruktur yang baik.
Hal ini diungkapkannya saat acara pernikahan putri Gubernur Jambi Al Haris, yang diadakan di Masjid Agung Al Falah Jambi, dengan kehadiran Jaksa Agung ST Burhanuddin dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebagai saksi, bulan April lalu.
Anak buah Basuki, Kepala Badan Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jambi, Ibnu Kurniawan, ogah merespon ekspresi Usman Ermulan tersebut. (Deni)