Jambi – Forum Jurnalis Migas (FJM) Provinsi Jambi bersama SKK Migas Sumbagsel dan KKKS wilayah Jambi kembali mengadakan Field Trip alias mengunjungi lokasi ladang Minyak dan Gas (Migas) yang merupakan agenda rutin tiap tahunnya.
Kali ini, 60 anggota FJM Jambi berkesempatan melihat proses produksi Migas di Main Gas Station (MGS) Pertamina EP Field Jambi, Kenali Asam, Selasa (9/7/2024) pagi.
SPV Produksi Pertamina EP Field Jambi, Aziz Kurniawan menjelaskan, saat ini Pertamina EP Field Jambi terus meningkatkan produksi minyak di sumur Tempino, Kenali Asam dan sumur Puspa Asri PPS-07 di desa Lopak Alai, kelurahan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi,
“Mudah-mudahan target 5000 barel per hari dapat kami capai,” jelasnya.
Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagsel, Safe’i berharap anggota FJM Jambi semakin memahami cara-cara kerja produksi hulu Migas.
“Saya juga meminta dukungan FJM Jambi agar target 1 juta barel per hari pada tahun 2030 dapat tercapai,” ujar Safe’i.
Mursyid Sonsang mengucapkan terima kasih kepada SKK Migas Sumbagsel – KKKS Wilayah Jambi. Kegiatan Field Trip ini bertujuan untuk mengenalkan kepada anggota FJM Jambi tentang eksplorasi hulu Migas di Provinsi Jambi
“Kegiatan hari ini untuk mengenalkan eksplorasi Migas di Pertamina EP Field Jambi. Kita berharap nanti kalau ada pemberitaan, paham istilah-istilah hulu Migas,” jelas Ketua PWI Provinsi Jambi periode 2007-2017.
Mursyid Sonsang menegaskan komitmen FJM Jambi dalam mendukung target 1 juta barel per hari (bph) pada tahun 2030. Kepada anggota FJM Jambi yang baru bergabung, Mursyid berpesan untuk perdalam pengetahuan tentang Migas.
“Kita berharap target 1 juta barel bisa tercapai. Salah satu dukungan itu dari para jurnalistik dengan berita yang akurat dan data yang valid serta konfirmasi,” pungkas pemegang Press Card Number One dari PWI Pusat ini.
Selanjutnya, rombongan melihat UMKM Embung Muntialo binaan PetroChina International Jabung Ltd di desa Muntialo, kecamatan Betara, Tanjung Jabung Barat. UMKM itu fokus pada bidang kepariwisataan, konservasi dan edukasi lingkungan. (*)