Jambi – Pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Batanghari, Fadhil Arief dan Bakhtiar melaksanakan pemeriksaan kesehatan mulai kemarin dan hari ini, Minggu, 1 September 2024 di Rumah Sakit Bhayangkara Jambi.
Fadhil mengatakan bahwa pemeriksaan kesehatan merupakan tahapan yang harus dilalui paslon dalam Pilkada 2024.
“Alhamdulillah, kami berdua bisa melewati tahap ini. Secara pribadi kami merasa sehat bugar,” ucap Fadhil.
Ia menilai tahapan tersebut penting, karena mengindikasikan seorang pemimpin harus sehat fisik dan jiwa. Ia meyakini RS Bhayangkara bekerja dengan baik dan profesional, guna menyiapkan pemimpin daerah yang berkualitas, kuat dan tangguh.
“Kalau jiwanya terganggu bahaya juga bagi paslon, karena cenderung membunuh lawan,” tegas Fadhil.
Fadhil kemudian berkelakar saat jalani tes tersebut.
“Yang lain lancar. Satu hal yang mengganggu karena dari pagi dak bisa merokok,” ucap Fadhil.
Asal tahu saja, Fadhil Arief dan Bakhtiar, menjadi satu-satunya pasangan calon di Pilkada seluruh Jambi yang akan melawan kotak kosong pada 27 November nanti.
Awalnya, Fadhil-Bakhtiar hanya mendaftar di empat partai politik saja, yaitu: PPP 9 kursi, Nasdem 5, PKB 4 kursi, dan Gerindra 2.
Bahkan, setelah adanya aturan baru dari MK yang membolehkan partai non-parlemen untuk mengusung calon, harapan untuk adanya lawan tetap tinggi.
Hingga akhir jelang hari pendaftaran ke KPU, partai-partai lain seperti Demokrat 2 kursi, PAN 4 kursi, PDIP 4 kursi, Golkar 3 kursi, dan PKS 2 kursi memberi dukungan. Secara kolektif total kursi seluruh di parlemen 35 kursi.
Kotak kosong akibat tragedi empat tahun silam di pilbup 2020. Tragedi ini mengisyaratkan kekuasaan seringkali hanya dimiliki oleh sekelompok kecil orang.
Mereka mencatat kemenangan luar biasa dengan mengalahkan Yunninta Asmara, istri petahana Syahirsah, serta pasangan M. Firdaus-Camelia Puji Astuti.
M. Firdaus Fattah adalah anak mantan bupati Fattah sekaigus mantan wakil bupati, Sofia Joesoef. Sedangkan Camelia Puji Astuti merupakan anak mantan bupati sekaligus mantan wakil gubernur Jambi. Tragedi yang menjadi bagian penting dari perjalanan politik di Batanghari yang berani melawan arus.
Jelang pencalonan kedua, muncul spekulasi bahwa Fadhil akan mencalonkan diri untuk Gubernur Jambi.
Spekulasi tersebut membuat warga gelisah, warga Batanghari keukeuh menginginkan Fadhil Arief kembali jadi bupati. Bagi warga, sangat sulit mencari sosok tua muda seperti Fadhil-Bakhtiar.
Fadhil sosok yang humble dan akrab dengan warga berhasil menggugah kepercayaan publik berkat komitmennya dalam memenuhi janji politik. Bakhtiar sebagai pasangan, mampu membawa pengaruh positif, menciptakan sinergi yang kuat di antara keduanya.
Kegelisahan warga terjawab setelah Ketua DPW PPP Provinsi Jambi tersebut menyatakan bahwa ia tidak memiliki ambisi politik dan mengalihkan dukungannya kepada petahana provinsi, Al Haris-Abdullah Sani.
Kerja nyata yang telah dilakukan dan laporan pertanggungjawaban yang jelas kepada warga menjadi fondasi baru. Pemerataan pembangunan, pengembangan ekonomi, dan mengencangkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) dapat merubah wajah Batanghari di mata Nasional. Itu semakin menegaskan bahwa mereka tidak sekadar berbicara di publik.
Baik ada lawan maupun melawan kotak kosong, keduanya tidak berbeda jauh dalam konteks demokrasi. Warga Batanghari memiliki harapan besar terhadap masa jabatan kedua dari Fadhil-Bakhtiar.
Warga merasa optimis akan masa depan Batanghari yang lebih baik, meski setiap keputusan yang diambil tentu akan membawa kontra, namun Fadhil-Bakhtiar sudah berusaha maksimal untuk memberikan yang terbaik.
Mari kita saksikan perjalanan mereka dalam melawan kotak kosong, sambil tetap berpegang pada harapan dan aspirasi bersama. (Dan)