Jambi – Kemunculan kotak kosong pada Pilkada Batanghari 2024 menunjukkan Fadhil Arief dan Bakhtiar memiliki tingkat popularitas yang lebih tinggi.
Situasi ini merupakan sebuah sejarah dalam perpolitikan di Jambi, di mana untuk pertama kalinya partai politik terlihat tidak punya nyali menghadapi pilkada.
“Sangat disayangkan partai politik di Batanghari terlihat lemah dalam pengaderan. Masak tidak ada satu pun yang berani tampil dan tidak punya nyali sebagai calon untuk melawan petahana,” ungkap Politisi Senior, Usman Ermulan, Senin, 2 September 2024.
Dalam pandangan Usman, partai seharusnya lebih proaktif dalam mencari calon yang bisa bersaing, demi memberikan lebih banyak pilihan kepada masyarakat.
Padahal, Fadhil-Bakhtiar sudah beberapa kali membuka kesempatan bagi partai lain untuk mengusung kader sendiri, seharusnya momen ini dimanfaatkan oleh partai politik di Batanghari.
Namun sayangnya, hingga terbit keputusan Mahkamah Konstitusi yang membolehkan partai non-parlemen untuk mengusung kader, serta dibukanya pendaftaran oleh KPU, kesempatan tersebut juga tidak dimanfaatkan dengan baik oleh partai. Alhasil, masyarakat tidak memiliki pilihan kandidat lain yang bisa dipertimbangkan.
Mantan Bupati Tanjungjabung Barat dua periode ini berharap agar masa perpanjangan pendaftaran hingga 4 September mendatang oleh KPU dapat dimanfaatkan dengan baik.
“Kalau bisa janganlah lawan kotak kosong. Kalau sudah terjadi apa boleh buat,” ucap Usman.
Usman berpesan kepada Fadhil-Bakhtiar dan tim pemenangnya untuk tetap waspada melawan kotak kosong. Pemilihan dengan hanya satu kandidat dapat menurunkan partisipasi pemilih.
“Jangan bangga dulu dengan kotak kosong, mana tahu seketika kotak kosong yang menang,” tegas mantan anggota DPR/MPR RI tiga periode ini.
Usman mengingatkan fenomena kotak kosong bisa menyebabkan angka pemilih merosot, karena masyarakat mungkin merasa tidak memiliki pilihan.
Oleh karena itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus aktif dalam mengajak masyarakat untuk tetap menyalurkan hak pilih mereka di tempat pemungutan suara meskipun hanya ada satu kandidat. (Dan)