Kuala Tungkal – Sekian kalinya prilaku tak bermoral yang melanggar hukum menimpa anak-anak, khususnya anak perempuan. Perilaku menyimpang yang membahayakan generasi penerus bangsa seakan tiada hentinya mengisi ruang perbincangan publik.
Dengan emosi yang bercampur aduk melihat kejinya para pelaku memperlakukan seorang anak perempuan, membuat tokoh perempuan muda ini memberikan tanggapan sebagai sikap “melawan” tindakan tersebut dan sebagai upaya meminimalisir kejadian bejat yang berulangkali menimpa anak perempuan.
Siti Maidina Herdiyanti, S.IP., M.IP, Tokoh Muda yang juga merupakan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) dari Partai Amanat Nasional (PAN), merasa perlu untuk memberikan tanggapannya terhadap kasus tragis yang baru-baru ini terjadi di Kota Kuala Tungkal.
“Pertama-tama, saya sangat prihatin dan merasa sedih atas tindakan keji yang harus menimpa anak di bawah umur seperti yang terjadi dalam kasus ini,” ucap Dina sapaan akrab Siti Maidina Herdiyanti, S.IP., M.IP.
“Anak-anak adalah bagian paling rentan dari masyarakat kita, dan mereka seharusnya dilindungi dari segala bentuk kekerasan dan pelecehan. Kejadian ini adalah pengingat yang menyakitkan tentang betapa pentingnya perlindungan yang optimal terhadap anak-anak dari tindakan yang merugikan dan kejam,” tegas Dina.
Setelah menyampaikan keprihatinannya dan mengingatkan begitu penting sikap perlindungan serta pengawasan terhadap anak, Dina yang juga Founder Specialpreneur itu mendorong penegak hukum untuk memberikan ganjaran yang setimpal terhadap pelaku kejahatan yang menjadikan anak-anak sebagai korbannya.
“Kedua, dalam menghadapi kasus seperti ini, penegak hukum harus mengambil langkah tegas dan memberikan hukuman yang seberat-beratnya kepada pelaku. Hanya dengan hukuman yang berat dan adil, kita dapat menciptakan efek jera yang efektif dan mencegah kejadian serupa di masa depan,” tandasnya.
“Selain itu, penting juga untuk memberikan dukungan dan pendampingan kepada korban dan keluarganya. Proses pemulihan dari trauma yang dialami oleh korban memerlukan perhatian dan perawatan yang serius agar mereka dapat kembali menjalani kehidupan dengan lebih baik,” ucap Dina penuh prihatin.
Sebagai upaya sistematis untuk mencegah dan meminimalisir kejadian serupa, Dina memaparkan gagasannya secara singkat mengenai Pendidikan Sejak Dini untuk anak-anak. Bagi Perempuan yang berpengalaman dalam gerakan sosial itu, kekerasan terhadap anak harus dilakukan dengan konsepsi “Upayakan Bersama”.
“Harus kita Upayakan Bersama, itu konsepnya. Kejadian ini seharusnya menjadi peringatan bagi kita semua. Kita perlu memperkuat upaya pendidikan sejak dini untuk anak-anak terkait pencegahan terhadap hal-hal buruk seperti bullying, kekerasan, dan pelecehan seksual. Keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat harus bekerja sama dalam membangun sistem perlindungan yang kuat dan mencegah tindakan buruk. Dengan pendidikan yang tepat dan kesadaran yang lebih tinggi, kita bisa mengurangi risiko dan memastikan lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak kita,” papar Dina saat menyampaikan konsepsinya.
Dalam kapasitasnya sebagai sosok perempuan muda yang banyak melalui jalan terjal gerakan sosial melalui rumah perjuangannya di Specialpreneur dan kini dipercaya masyarakat untuk menjadi wakil rakyat (DPRD), Dina berkomitmen untuk mendukung langkah-langkah yang dapat mencegah kejadian serupa dan memperjuangkan hak-hak serta kesejahteraan anak-anak, perempuan, kaum difabel, dan masyarakat pada umumnya di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
“Semoga kita semua dapat bekerja sama untuk menciptakan masyarakat yang lebih aman, maju, cerdas, sejahtera dan peduli terhadap generasi mendatang. Ayo Kita Upayakan Bersama!,” tutup Dina.